Malang, (01/08/2024) -- Dalam upaya menghadirkan nuansa keagamaan dan spiritual yang mendalam, Wisata Latar Bale di Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang merancang sebuah mushola dengan sentuhan tradisional Jawa. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan ruang ibadah yang tidak hanya sebagai tempat bermunajat, tetapi juga sebagai refleksi nilai-nilai budaya lokal. Desain bangunan mushola ini  guna memberikan fasilitas bagi wisatawan  untuk beribadah di kawasan wisata latar bale. Tim pengabdian yang bertanggung jawab atas desain ini, berasal dari Universitas Negeri Malang, telah berhasil mengidentifikasi elemen-elemen kunci dari rumah tradisional Jawa yang dapat diadaptasi ke dalam desain mushola. "Kami melihat bahwa rumah tradisional Jawa memiliki keindahan estetika dan filosofi yang mendalam" ujar Muhammad Rasyid Ketua Tim Pengabdian.Â
"Kami ingin mengadaptasi elemen-elemen kunci dari desain tradisional ini, seperti atap limasan, penggunaan kayu, dan proporsi yang harmonis, untuk menciptakan ruang ibadah yang modern namun tetap menyatu dengan alam dan budaya local, dengan mengadopsi elemen-elemen tradisional Jawa, kami berharap dapat menciptakan suasana yang sakral dan menginspirasi."
Salah satu elemen utama adalah atap limasan, yang menjadi ciri khas arsitektur Jawa. Bentuk atap ini akan memberikan kesan kokoh dan melindungi ruang ibadah dari cuaca ekstrem.Selain atap limasan, penggunaan material kayu juga menjadi fokus dalam desain mushola. Kayu tidak hanya memberikan tampilan hangat dan alami, tetapi juga memiliki nilai estetika yang tinggi.Â
Tim arsitek berencana menggunakan kayu lokal untuk mendukung perekonomian masyarakat sekitar. Serta, jendela berjeruji kayu memberikan kesan klasik dan memungkinkan cahaya matahari masuk secara alami, menciptakan suasana yang hangat dan teduh.Dan ada ornamen ukiran pada dinding serta tiang akan memperkaya estetika visual mushola dan mencerminkan kekayaan seni ukir Jawa.
Proporsi bangunan juga menjadi perhatian penting. Seperti pada rumah tradisional Jawa, mushola ini akan mengadopsi prinsip-prinsip harmoni dan keseimbangan dalam penentuan ukuran dan letak ruangan. Hal ini bertujuan menciptakan suasana tenang dan nyaman bagi para jamaah.Mushola dengan sentuhan tradisional Jawa ini diharapkan dapat menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah. Ia diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial, serta menjadi daya tarik wisata yang mengangkat budaya lokal.
Dengan menggabungkan nilai-nilai spiritual dan budaya, diharapkan mushola ini dapat menjadi contoh harmonisasi antara iman dan tradisi, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya mushola ini juga diharapkan dapat menambah wisatawan yang berkunjung di kawasan wisata Latar Bale Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H