Mohon tunggu...
Custom Project
Custom Project Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat Guna Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perancangan Layout Kolam Renang dan Kolam Pancing Berwawasan Lingkungan untuk Pengembangan Kawasan Wisata di Desa Petungsewu

3 November 2023   12:19 Diperbarui: 3 November 2023   12:42 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang (03/11/23) - Desa Petungsewu merupakan salah satu desa yang berada dalam kawasan administratif Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Desa Petungsewu memiliki banyak potensi perkebunan, pertanian, serta kehutanan menjadikan peluang bagi Desa Petungsewu untuk berkembang menjadi destinasi wisata pedesaan seperti wisata petik jeruk, wisata 1000 bambu, wisata petung sewu adventure, dan wisata bisnis. Salah satu spot atau objek yang menjadi unggulan dan menjadi daya tarik adalah wisata air berupa kolam-kolam air baik kolam renang dan kolam pemancingan. 

Perkembangan dan tuntutan pembangunan lingkungan dan kawasan saat ini adalah pembangunan berkelanjutan atau pembangunan dengan konsep ramah lingkungan. 

Perancangan layout kolam renang dan kolam pemancingan dengan konsep ramah lingkungan ini nantinya diharapkan dapat mewujudkan pembangunan kawasan yang alami, lestari, berkelanjutan dan menjadi model pengembangan kawasan lain. Pengimplementasian rencana pengembangan dan pembuatan Kolam Renang dan Kolam Pancing Berwawasan Lingkungan dimana nantinya adalah wisata air yang ada di Desa Petung Sewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang dimana kolam ini berkonsepan kolam natural.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Konsep Kolam natural adalah kolam renang dimana proses penjernihan airnya tidak menggunakan  bahan kimia sama sekali. Tidak menggunakan kaporit (chlorine), HCL (hydrochloric acid),  tawas atau soda ash yang dapat menimbulkan efek samping seperti alergi atau bahkan berpotensi  menyebabkan kanker (sumber). Dengan demikian, air kolam terasa sangat segar dan nyaman di  kulit pemakai kolam, seperti air sungai di pegunungan dan jernih seperti kristal. Konsep ini  sudah lama diaplikasikan di berbagai negara di Eropa dan Amerika Serikat, dan popularitasnya  bertambah seiring dengan maraknya gerakan sustainable living (sumber). Kolam natural  membuat suasana lingkungan menjadi lebih asri dan mempunyai aspek "Healthy healing" bagi  pemakai dan juga dapat menambah nilai properti bagi pemiliknya.

Dengan demikian diharapkan konsep ini dapat direalisasikan dan membantu aparat desa sebagai acuan desain. Sehingga dapat meningkatkan sector wisata dan ekonomi desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun