Desa Srigonco terletak dikawasan Malang Selatan atau daerah pesisir Malang dimana daerah ini merupakan wilayah yang memiliki potensi akan komoditas kelapa. Pohon kelapa merupakan tumbuhan yang memiliki manfaat tidak hanya pada buahnya tetapi juga batang, daun, tempurung, hingga akar juga dapat diolah.Â
Namun, pemanfaatan dari pohon kelapa pada desa Srigonco sampai saat ini masih belum dimaksimalkan. Menurut Kepala Desa Srigonco, Didit Puji Leksono, saat ditanyai mengenai permasalahan apa yang ada di Desa Srigonco, beliau menyampaikan bahwa walaupun di Desa Srigonco terdapat banyak lahan yang ditanami pohon kelapa, tetapi mayoritas masyarakat masih belum mengetahui olahan apa saja yang bisa dibuat dari bahan Pohon Kelapa, khususnya limbah tempurung kelapa.
Limbah tempurung kelapa memiliki beragam pilihan olahan, seperti digunakan sebagai aksesoris pakaian, aksesoris rumah, hingga arang briket. Arang briket merupakan arang yang dalam pembuatannya melalui proses pengepresan untuk merubah bentuk produk dari serbuk yang dicampur dengan perekat menjadi bentuk tertentu sesuai yang diinginkan.Â
Pemanfaatan tempurung kelapa sebagai bahan baku arang briket memiliki banyak kelebihan seperti proses pembuatannya yang lebih mudah hingga mampu mengurangi dampak polusi dan pemanasan global yang cukup signifikan. Didasari akan hal tersebut, produksi arang briket skala home industry dapat diterapkan.
Penerapan produksi arang briket skala rumahan dapat menjadi upaya untuk mewujudkan Konsep Eco-Industrial di desa Srigonco. Konsep Eco-Industrial merupakan suatu komunitas bisnis yang bekerja sama satu sama lain dan serta melibatkan masyarakat sekitar untuk lebih mengefisienkan pemanfaatan sumber daya secara bersama-sama, meningkatkan kualitas ekonomi & lingkungan, serta meningkatkan SDM bagi kepentingan 9 bisnis dan juga masyarakat sekitar.Â
Konsep tersebut sangat cocok bagi desa Srigonco melihat potensi akan alamnya salah satunya untuk pemanfaatan limbah tempurung kelapa menjadi arang briket. Sehingga, dalam Upaya mewujudkan hal tersebut tim pengabdian UM membuat desain 3D animasi produksi arang bricket skala home industry.Â
Desain 3d animasi tersebut memiliki keunggulan pada proses pembakaran awal dan tahap drying dimana pada tahap tersebut terdapat inovasi system pirolisis yang memungkinkan terjadinya pembakaran tanpa menghasilkan asap karna inovasi pirolisis memiliki konsep merubah uap menjadi cairan. Dengan inovasi tersebut, proses produksi arang bricket akan menjadi lebih ramah lingkungan dan tidak menghasilkan asap yang mengganggu warga sekitar.Â
Selain itu, desain 3D animasi ini direncanakan untuk menjadi master plan awal dimana kedepannya akan dimulai proses fabrikasi mesin-mesin yang dibutuhkan guna merealisasikan produksi arang bricket skala home industry sehingga potensi tempurung kelapa pada desa srigonco dapat dimaksimalkan. Maka kami tim Custom Project Universitas Negeri Malang memberikan solusi berupa Produksi Arang Briket Skala Home Industri Dengan Inovasi Filtrasi Limbah Sebagai Upaya Mewujudkan Konsep Eco-Industrial di Desa SRIGONCO
Kunjungan pertama dilakukan pada 11 Juli 2023. Kemudian untuk kunjungan kedua dilakukan pada 13 September 2023. Tujuan kunjungan ini adalah untuk menentukan besarnya wilayah yang akan ditinjau dan konsultasi untuk mengembangkan ide tim Custom Project terkait desain yang akan dibuat.Â
Berikut adalah desain akhir yang dihasilkan setelah 2 kali kunjungan ke Desa Srigonco. Hasil akhir desain ini berdasarkan konsultasi dan permintaan dari pihak Desa Srigonco yang diwakili oleh bapak Didit Puji Leksono selaku kepala Desa Srigonco.
Penyerahan desain akhir dilakukan pada 27 September 2023 yang diwakili tim Custom Project oleh Raden Ian Sulasmono selaku ketua tim pengabdian project Produksi Arang Briket Skala Home Industri. Diharapkan desain ini dapat membantu Desa Srigonco dalam meningkatkan produktifitas dan memaksimalkan pengolahan limbah tempurung kelapa sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Desa Srigonco.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H