Tahu kah Anda, bahwa seekor kupu-kupu mengalami petambahan berat badan sebanyak 27.000 kali mulai dari telur hingga menjadi kupu-kupu. Hal ini terjadi karena kupu-kupu tersebut mengalami perubahan yang membuatnya bertumbuh yang disebut dengan Metamorfosis.Â
Hari ini saya berkesempatan bergabung Bersama dengan orang-orang yang hebat dan luar biasa. Mendapatkan kesempatan menerima ilmu baru yang seyogyanya merupakan proses bermetamorfosisi untuk dapat bertumbuh dan melangkah lebih jauh atau yang saya sebut dengan One Step Further.
Hingga saat ini saya sudah bersyukur sudah mempelajari beberapa ilmu tentang pengembangan diri, mulai dari talent mapping, hipnoterapi, nlp, training, dan saat ini saya melangkah lebih lauh dengan belajar Coaching.Â
Coaching pada awalnya saya pikirkan sebuah ilmu yang dapat saya pelajari hanya dengan membaca buku dan saya bisa. Namun proses ini tidak mudah, karena objek utamanya adalah Coachee bukan Coach itu sendiri. Banyak proses yang harus kita lewati hingga akhirnya kita mampu menjadi bagian perkembangan dan perubahan buat coachee.Â
Ada bagian yang saya sangat ingin bagikan melalui artikel ini, dimana ternyata proses coach itu sendiri merupakan penyempurnaan dari sederetan proses pengembangan diri. Mungkin Analogi ini bisa membantu, saya yakin bahwa pembaca pernah mendengar sistim pengendali otomatis pada peluru kendali.Â
Peluru kendali yang sudah di tentukan targetnya untuk menuju pada suatu titik, dalam prosesnya menuju titik itu terdapat hambatan seperti angin, gaya gravitasi, yang membuatnya bergerak menuju tempat yang sudah ditentukan.
 Sistem pengendali otomatis ini kemudian akan mengarahkan kembali peluru kendali ini untuk kembali ke jalur yang tepat untuk menuju sasaran yang sudah ditentukan. Coach juga prosesnya membuat coachee, mengembalikan kepada jalurnya dengan berbagai tools, untuk mencapai target sasarannya.
Yang menjadi terpenting adalah, apakah setiap orang dapat di coach? Kalau kita menilik kepada analogi tentang peluru kendali, bahwa peluru kendali tersebut sudah memiliki mesin pendorong sendiri, punya GPS sendiri, sudah memiliki sitem penerbangan sendiri.Â
Dalam coach orang yang dapat di coaching adalah orang yang sudah mempunyai kemampuan, skill yang dibutuhkan untuk mencapai target dan tujuannya. Dan ketika coachee dalam perjalanannya untuk mencapai tujuan tersebut, teralihkan dengan berbagai macam permasalahan, tantangan, dan berbagai macam hal lainnya yang akhirnya dapat membuatnya bergerser dari tujuan dan memperlama dirinya untuk mencapai tujuan tersebut.Â
Disinilah fungsi coach untuk membantu coachee kembali kepada pencapaian tujuannya dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sangat powerfiull.
Dengan mempelajari ini saya memahami bahwa coaching sebagai pelengkap ilmu pengembangan diri dari sederetan proses seseorang atau pun perusahaan dalam berkembang dan bertumbuh untuk mencapai outcome yang ingin dicapai coachee.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H