Â
 Â
Ramai berita tentang dilaporkannya ketua DPR RI Setya Novanto ke MKD atas dugaan pencatutan nama presiden Jokowi oleh Setya Novanto menimbulkan banyak spekulasi, skenario di masyarakat, juga melahirkan banyak tulisan karangan, khayalan atau imajinasi dari penulis-penulis di blog kompasiana.
Jangan tersinggung lebih dahulu dan emosi jika saya katakan banyak tulisan karangan, khayalan atau imajinasi dari para kompasianer, karena saya yakin seyakin-yakinnya banyak penulis di kompasiana hanya menebak-nebak tentang apa yang sesungguhnya terjadi, mereka tidak mempunyai sumber informasi Ring 1 , karena banyak kompasianer tidak berada di lingkungan terdekat dengan sumber berita. Karena tidak ada link ke ring 1, maka bisa dipastikan banyak tulisan kompasianer adalah tulisan karangan, salah duanya adalah kompasianer Adi Supriadi yang mengatakan korban bom Paris adalah boneka, dan kompasianer Mike Reyssent yang mengatakan Said Didu Bodoh.
Dari informasi yang saya dapatkan, profesi kompasianer sangat beragam, mulai dari pengusaha sampai pengangguran, dari politisi sampai polisi, dari dosen di perguruan tinggi sampai ibu rumah tangga. Nah, paling banyak dari rentang pekerjaan kompasianer adalah pengangguran dan ibu rumah tangga, karena mereka paling banyak punya waktu luang sehingga bisa interaksi setiap waktu dari pagi sampai pagi lagi. Dari sekian banyak kompasianer yang punya banyak waktu luang untuk menulis karangan di kompasiana, salah satunya adalah Mike Reyssent yang bisa-bisanya mengarang mengatakan Said Didu bodoh, padahal ia tidak kenal, sehingga tidak tahu kapasitas isi otak Said Didu.
Sebagai Said Didu, Saya merasa tersinggung dikatakan bodoh oleh kompasianer Mike Reyssent dalam tulisan karangannya, dan saya berencana membawa hal ini ke pihak berwajib atas dugaan pelanggaran UU ITE dan KUHP pasal pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan.
Term and condition kompasiana dengan tegas menyatakan bahwa tulisan (karangan) di kompasiana adalah tanggung jawab penulis, maka saya sampaikan ke kompasianer Mike Reyssent agar siap-siap bertanggung jawab atas pernyataannya. Seharusnya apa yang dituliskannya bukan hanya sejenis tulisan karangan tapi tulisan yang bisa dipertanggungjawabkan.
Hanya penulis bodoh yang sampai hati menuliskan orang lain bodoh, dan penulis seperti itu sedang mempertontonkan kebodohannya. Bila latar belakang dan pendidikan tidak menunjang dan tidak terkait, ada baiknya jangan menulis yang sifatnya mengarang-ngarang, cukup menonton saja dan menjadi penonton yang baik, belajar, memahami dan menjadi pintar.
Salam damai
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H