Namun, Gladwell memberikan pandangan yang berbeda. Kemenangan Daud terhadap Goliath adalah sebuah kewajaran. Justru, Daud sang underdog memiliki keunggulan besar dibanding Goliath yang raksasa.
Sekarang, mari kita tinjau seorang Daud. Jika kita menggunakan prekonsepsi masyarakat, Daud memiliki berbagai kekurangan dalam pertempuran ini. He's an underdog.Â
Pertama, tubuhnya kecil. Kedua, Daud tidak memiliki kelengkapan untuk bertempur. Bahkan Raja Saul sampai mengenakan baju zirahnya kepada Daud, yang kemudian ditanggalkan. Ketiga, pengalaman berperang Daud nihil alias 0 besar.
Sementara, Goliath memiliki berbagai keunggulan dalam prekonsepsi masyarakat. Dia adalah seorang raksasa Badannya besar dan kuat. Kelengkapan tempurnya sungguh mumpuni untuk one-on-one battle. Belum lagi jam terbang tempur yang sangat tinggi. Rakyat Israel saja ketakutan sekaligus terkesima melihatnya. Sampai tidak ada yang mau maju melawannya, kecuali Daud.
Di balik kelebihan tersebut, ternyata Goliath memiliki kecacatan besar. Ternyata, besarnya tubuh Goliath diakibatkan oleh acromegaly. Istilah ini adalah sebuah kondisi di mana kelenjar di bawah otak memproduksi terlalu banyak hormon pertumbuhan.Â
Lantas, salah satu efek samping kondisi ini adalah penglihatan yang kabur. Itulah alasan Goliath ingin Daud mendekat. He simply couldn't see David. Belum lagi senjata yang super lengkap. Ini membuat Goliath tidak mampu bergerak lincah (Gladwell, 2014:14).
Selanjutnya, kekurangan Daud justru menyimpan keunggulan besar. Tubuhnya yang kecil membuatnya pergerakannya lincah. Selain itu, Beliau memiliki penglihatan yang jelas. Terakhir, Daud juga menggunakan strategi yang tepat untuk mengalahkan raksasa infanteri seperti Goliath. Strategi inilah yang menjadi rahasia keunggulan terbesar Daud dan underdogs lain hingga kini.
Apa strategi tersebut? Don't play by the giant's rules, itulah bunyi strategi tersebut. Goliath bertempur dengan peraturannya sebagai pendekar infanteri.Â
Lantas, Daud mengeksploitasi asumsi ini dengan memainkan keunggulannya. Lincah dan memiliki penglihatan jelas. Itulah sebabnya Daud dapat menggunakan batu dan ketapel untuk menjatuhkan Goliath dari jauh dan memenggal kepalanya.
Dari kisah ini, kita dapat mengetahui bahwa prekonsepsi kelebihan dan kekurangan di masyarakat bisa keliru. Apa yang dianggap kelebihan justru menyimpan kekurangan besar.Â
Goliath kalah karena ia jumawa akan kelebihannya. Sebaliknya, kekurangan yang kita miliki justru dapat menjadi kelebihan besar jika kita bereaksi secara benar. Sama seperti Daud yang menggunakan tubuh kecilnya untuk bertempur jarak jauh.