Jadi, pemerintah sebaiknya mengambil pelajaran dari public policy dilemma ini. Tingkatkan partisipasi wanita dalam berbagai bidang dengan menciptakan sebuah sistem sosial-ekonomi yang meritokratik.Â
Jangan batasi kebebasan berekspresi warga negara, sebab itulah safety valve yang menjamin produktivitas. Terakhir, jangan batasi pilihan musik masyarakat sebagai konsumen. Berikan kebebasan memilih pada konsumen sebagai pendengar. Kalau konsumen tidak suka, mereka bisa tinggal matikan dan tidak mendengarkannya. Mudah, bukan?
Sebagai penutup, mari berdendang dan ambyar bersama Betharia Sonata, "Namun semua tinggal cerita, hati yang luka..."
SUMBER
Yampolsky, Philip. 1989. Hati Yang Luka, An Indonesian Hit. (10 Januari 2020).
Youtube. Diakses pada 10 Januari 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H