Mohon tunggu...
Rionanda Dhamma Putra
Rionanda Dhamma Putra Mohon Tunggu... Penulis - Ingin tahu banyak hal.

Seorang pembelajar yang ingin tahu Website: https://rdp168.video.blog/ Qureta: https://www.qureta.com/profile/RDP Instagram: @rionandadhamma

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Nyi Susi, Wanita Besi Penguasa Laut Indonesia

5 Agustus 2019   15:54 Diperbarui: 5 Agustus 2019   15:55 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.liputan6.com

Tiga hari lalu, rumah menteri Susi di Pangandaran dilempari batu. Penyerangan tersebut dilakukan oleh oknum tak dikenal. Lebih parahnya lagi, serangan ini sudah berlangsung tiga kali sejak bulan Juli. Setelah tiga kali berhasil kabur, pelaku akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian di Pangandaran (regional.kompas.com, 2019).

Penyerangan ini membuat banyak pihak berspekulasi. Mereka menerka-nerka mengapa rumah menteri Susi diserang batu. Ternyata, banyak pihak menerka bahwa penyerangan ini dilakukan karena kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang begitu keras di bawah kepemimpinan Ibu Susi. Mulai dari pemberantasan illegal fishing sampai pembasmian cantrang.

Teori kepemimpinan menyatakan bahwa produk kebijakan seorang pemimpin adalah refleksi kepribadiannya. Ketika kita melihat kebijakan KKP yang keras dan tegas, ia mencerminkan kepribadian menteri Susi. Beliau adalah sosok wanita yang keras dan tegas dalam bertindak. The Iron Lady of Indonesia.

Inggris punya Margaret Thatcher. Filipina punya Miriam Defensor-Santiago. Maka Indonesia punya Ibu Susi Pudjiastuti.

Fakta ini dikonfirmasi oleh Presiden Jokowi. Waktu Beliau berbicara soal menteri-menteri perempuan Kabinet Kerja pada Kongres Wanita Katolik ke XX, inilah yang dilontarkan Presiden Jokowi:

"Ada yang halus... Tapi ada yang galak juga. Bu Susi. Ini paling galak ini."

Sosok Ibu Susi yang tangguh, keras, tegas, dan efisien dibentuk oleh kehidupan yang berliku. Kisah hidupnya adalah antitesis dari fairytale princess. Lahir dari keluarga berada tidak membuat Beliau menjadi spoiled brat. Justru, Beliau banyak memetik pelajaran soal berbisnis dari kedua orangtuanya. Bahkan, Beliau mulai berdagang pakaian dan bedcover sejak SMP (Rania dalam hipwee.com, 2018).

Pada kelas 2 SMA, Beliau keluar dari SMAN 1 Yogyakarta. "Karena kepalanya dimana-mana, gak bisa [fokus] di kelas," tandas Beliau. Setelah keluar, Beliau menjual semua perhiasan miliknya untuk memulai bisnis pengepulan ikan di Pangandaran. Ternyata, bisnis yang dirintis tahun 1983 ini berhasil berjalan dengan baik (Cahyani dalam grid.id, 2018).

Setelah berekspansi selama 13 tahun, Beliau mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product. Meski bidangnya pengolahan ikan, perusahaan ini dikenal dengan lobster Susi Brand. Lobster Susi Brand begitu terkenal sampai menembus pasar Asia dan Amerika. Tetapi, ekspansi perusahaan ini memberikan tantangan baru bagi seorang Susi.

Bagaimana caranya mengirimkan lobster selagi ia segar? Beliau menjawabnya dengan pengiriman melalui pesawat (air freight). Maka, Beliau membeli sebuah Cessna Caravan pada tahun 2004. Pesawat ini menjadi cikal bakal dari PT ASI Pudjiastuti Aviation alias Susi Air. Ternyata, brand inilah yang membuat seorang Susi dikenal oleh masyarakat.

Sepuluh tahun kemudian, nama Susi Pudjiastuti meroket. Presiden Jokowi melantik Beliau menjadi menteri KKP. Pelantikan ini menunjukkan seismic shift di masyarakat. "Hah, lulusan SMP menjadi menteri?" itulah tanggapan yang muncul di masyarakat. Apalagi Beliau adalah seorang perokok, bertato, dan suka minum wine. Tidak sedikit yang mencibir Beliau sebagai menteri slengean.

Tetapi, keputusan Presiden sudah bulat. Beliau ingin menunjuk seorang tough doer untuk menyelesaikan masalah kelautan dan perikanan Indonesia. Tidak peduli kebiasaan pribadinya. Tidak peduli gelar akademiknya. Kemampuannya untuk bekerja dan menyelesaikan masalah secara efisien menjadi faktor utama.

Meski seorang doer, kemampuan intelektual Beliau tidak bisa diremehkan. Ini dibuktikan dengan pemberian gelar Doktor Honoris Causa dari UNDIP dan ITS. Berarti, kemampuan intelektual Beliau setara dengan lulusan-lulusan Doktoral (S3). Pemikiran-pemikiran Beliau untuk menyelesaikan masalah kelautan dan perikanan dianggap sebagai inovasi yang bernas.

Beliau membuat penenggelaman kapal asing menjadi norma dalam penegakkan hukum. Cantrang juga dilarang di berbagai tempat. Selain itu, Beliau juga mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan. Mulai dari kantor-kantor sampai ke pesantren-pesantren. "Kalau tidak makan ikan, saya tenggelamkan!" Itulah slogan yang digunakan oleh menteri KKP.

Upaya penegakkan hukum dan pembumian makan ikan ini membuat posisi Beliau unik di Kabinet Kerja. Seorang menteri yang populer, jenaka, namun tidak bisa diajak kompromi. Apalagi kalau sudah menyangkut kedaulatan maritim Indonesia. Macam-macam, tenggelamkan saja! Beliau hampir seperti penguasa laut dalam mitologi Jawa yang tidak terima wilayahnya dinodai. Nyi Susi Pudjiastuti.

Bahkan, pelemparan batu akhir-akhir ini tidak membuatnya bergeming. She went with business as usual. Seperti tidak terjadi apa-apa terhadap properti pribadi Beliau. Ini menunjukkan bahwa Beliau adalah pribadi yang kuat dan rela berkorban demi kepentingan laut Indonesia.

Maka dari itu, kita adalah bangsa yang beruntung. Kita memiliki seorang wanita besi yang menguasai lautan kita. Di bawah kepemimpinannya, laut Indonesia semakin baik dan kedaulatannya semakin kuat. Nama Indonesia kembali mencuat sebagai bangsa maritim yang paling depan melawan illegal fishing. She's making Indonesian Waters and Fisheries Great Again.

Jadi, jangan sampai Nyi Susi diganti. Izinkan Beliau menyelesaikan pekerjaanya sampai 2024.

SUMBER

Kompas. Diakses pada 5 Agustus 2019.

YouTube. Diakses pada 5 Agustus 2019.

YouTube II. Diakses pada 5 Agustus 2019.

Hipwee. Diakses pada 5 Agustus 2019.

Grid. Diakses pada 5 Agustus 2019.

Disclaimer: Tulisan ini sudah terbit di laman Qureta penulis.

Link: https://www.qureta.com/post/nyi-susi-wanita-besi-penguasa-laut-indonesia 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun