Mohon tunggu...
Rionanda Dhamma Putra
Rionanda Dhamma Putra Mohon Tunggu... Penulis - Ingin tahu banyak hal.

Seorang pembelajar yang ingin tahu Website: https://rdp168.video.blog/ Qureta: https://www.qureta.com/profile/RDP Instagram: @rionandadhamma

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

(Ideologi) Saya Ini Kiri atau Kanan?

18 Juli 2019   15:33 Diperbarui: 18 Juli 2019   22:56 5015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
grafis Political Compass

Sementara, spektrum kanan adalah partai-partai yang ingin membatasi peran pemerintah dalam perekonomian. Dengan kata lain, spektrum kanan cenderung pro-kebebasan ekonomi.

Justru, hal yang sebaliknya terjadi dalam isu sosial. Spektrum kiri adalah partai-partai yang ingin membatasi peran pemerintah dalam isu sosial. Merekalah yang disebut social liberals. Sementara, spektrum kanan adalah partai-partai yang ingin mendorong peran pemerintah dalam isu sosial. Dengan bangga, mereka menamakan diri social conservatives.

Ketika penulis mengujikan posisi politik penulis dengan spektrum ala Barat, penulis masuk sebagai orang kanan. Tidak hanya kanan-tengah, tetapi kanan-radikal secara ekonomi. Tidak percaya? Lihat saja hasil yang penulis ambil dari politicalcompass.org berikut ini.

grafis Political Compass
grafis Political Compass
Jadi, penulis masuk sebagai anggota Reagano-Thatcherite Right. Yaitu orang-orang kanan yang sangat percaya kebebasan ekonomi. Bahkan, sering dikatakan sebagai free market fundamentalists. Tetapi, dalam isu sosial, kaum ini sama seperti orang-orang kanan lainnya.

Lalu, penulis ini kiri atau kanan? Spektrum politik Indonesia menyatakan penulis adalah orang kiri. Namun, spektrum politik Barat menyatakan penulis adalah orang kanan.

Lantas, mana yang benar? Menurut penulis, keduanya tidak ada yang benar atau salah. Yang jelas, penulis adalah seorang yang pro-Pancasila, pro-kebebasan ekonomi, dan anti-sosialis.

Tetapi, jangan sampai kita mendewakan ideologi tertentu. Apalagi sampai tidak mau berhubungan dengan orang lain yang berbeda ideologi. Sebab itulah benih kehancuran sebuah demokrasi.

SUMBER

newmandala.org. Diakses pada 18 Juli 2019.
politicalcompass.org. Diakses pada 18 Juli 2019.
Disclaimer: Tulisan ini sudah terbit di laman Qureta penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun