Kalau kita mengacu pada spektrum politik ala Barat, fenomena ini sungguh aneh. Bagaimana mungkin partai "kanan" mengusung seorang Presiden dari partai "kiri"?
Jawaban ini bertumpu pada spektrum politik yang berlaku di negeri kita. Ia jauh berbeda dengan spektrum politik yang berlaku di dunia Barat.
Aspinall dkk. (dalam newmandala.org, 2018) berusaha untuk menggali spektrum politik yang berlaku di Indonesia. Penelitian mereka berkesimpulan bahwa ada kesamaan spektrum ideologi di antara partai-partai Indonesia. Kecuali dalam satu topik yang sangat sensitif. Yaitu isu agama.
Artinya, perbedaan warna dalam panggung politik kita hanya terjadu pada isu peranan Islam dalam kehidupan masyarakat. This is where left and right is determined.
Spektrum 'kiri' adalah partai-partai yang mendorong sekulerisasi dalam masyarakat. Alias mengurangi peran agama Islam dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka berusaha untuk mendorong pluralisme dalam benak setiap manusia Indonesia. Sehingga, Indonesia menjadi sebuah negara yang lebih sekuler-pluralis.
Sementara, spektrum 'kanan' adalah partai-partai yang mendorong religionisasi dalam masyarakat. Alias mendorong peran agama Islam dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka melakukannya melalui berbagai cara. Mulai dari regulatif sampai koersif. Sehingga, Indonesia menjadi sebuah negara yang lebih Islamis.
Sehingga, kalau berbicara soal spektrum politik Indonesia, pernyataan komentator tersebut benar. Penulis termasuk sebagai orang 'kiri'. Namun, kalau kita berbicara soal spektrum politik di dunia Barat, hasilnya akan jauh berbeda. Mengapa? Sebab indikator yang digunakan jauh berbeda.
Pada panggung politik kita, isu agama menjadi indikator tunggal penentu kiri-kanan. Dalam dunia Barat tidak begitu. Penentuan kiri-kanan didasarkan pada berbagai isu.Â
Mulai isu sosial, ekonomi, agama, politik, dan lain sebagainya. Tetapi, dua indikator terkuat yang membedakan kiri dan kanan adalah isu ekonomi dan sosial. Mari kita kupas perbedaan itu secara umum.
"Kalau kita mengacu pada spektrum politik ala Barat, fenomena ini sungguh aneh. Bagaimana mungkin partai "kanan" mengusung seorang Presiden dari partai "kiri"?"
Dalam isu ekonomi, spektrum kiri adalah partai-partai yang mendukung peran pemerintah yang aktif dalam menjamin kesejahteraan rakyat. Dalam istilah mereka, pro-demokrasi ekonomi.Â