Selain itu, biaya transportasi adalah salah satu komponen biaya hidup yang cukup tinggi bagi lansia, pelajar, dan mahasiswa. Sehingga, adanya free train pass dapat meringankan biaya hidup mereka setiap bulan. Mereka bisa menggunakan uang tersebut untuk menabung, berinvestasi, ataupun untuk keperluan-keperluan lainnya.
Bentuk subsidi selanjutnya adalah pembuatan dan pengembangan aplikasi Kereta Api yang terintegrasi. Kementerian Perhubungan dan PT KAI harus belajar dari aplikasi transportasi online seperti GO-JEK, Grab, dan lain sebagainya untuk membuat aplikasi ini. Lantas, seperti apa integrasi sistem tersebut?
Pembelian tiket kereta api harus terintegrasi dengan points system dan voucher yang disediakan oleh berbagai vendor, sebagaimana yang digunakan oleh aplikasi transportasi online. Adanya integrasi ini dapat memberikan insentif kepada penerima subsidi untuk lebih sering menggunakan jasa kereta api. Sehingga, subsidi yang diberikan menjadi lebih tepat sasaran.
Selain itu, konsumen yang menggunakan jasa kereta api setiap hari juga dapat menikmati keuntungan yang lebih jauh dari commute mereka. Bagaimana bisa?
Points system ini berlaku persis seperti yang berlaku pada aplikasi transportasi online. Poin diberikan ketika konsumen menggunakan jasa kereta api melalui tosser. Semakin banyak konsumen menggunakan jasa kereta api, semakin banyak poin yang dapat mereka peroleh. Poin ini dapat digunakan untuk membeli voucher dari berbagai vendor.
Tentu saja, voucher tersebut berbentuk diskon pembelian produk dari berbagai vendor. PT KAI sendiri harus menjadi bagian dari vendor-vendor tersebut dengan memberikan vocuher potongan harga terhadap berbagai perjalanan kereta api. Mulai dari commuter line sampai dengan perjalanan kereta api jarak jauh.
PT KAI juga harus menjalin kerjasama dengan berbagai vendor makanan dan minuman, pendidikan, jasa, yayasan sosial, transportasi online, dan lain sebagainya untuk menawarkan voucher mereka. Perusahaan mana yang tidak mau bekerjasama dengan PT KAI, bukan? Kerjasama ini harus dilakukan untuk meningkatkan pilihan voucher yang dapat di-redeem oleh pengguna jasa kereta api. Lagi-lagi, ini dapat membantu subsidi agar lebih tepat sasaran.
Reformasi model subsidi kereta api ini dapat memberikan berbagai manfaat bagi konsumen, PT KAI sendiri, dan pemerintah. Konsumen dapat menentukan manfaat seperti apa yang ia ingin terima. Terbuka juga kesempatan bagi PT KAI untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan BUMN lain maupun swasta. Pemerintah juga dapat mendorong efisiensi pengeluaran subsidi PSO karena the money follows the consumer.
Akhirnya, polemik subsidi kereta api pun dapat diakhiri dengan manfaat terbesar bagi seluruh pengguna jasa kereta api.
DAFTAR PUSTAKA
Lima KA Dicabut Subsidinya, PT KAI Tak Naikkan Harga Tiket . Diakses pada 3 Januari 2019.