Peristiwa ini baru menemukan titik terang ketika ditandatangani Good Friday Agreement pada 1998. Persetujuan ini menunjukkan adanya keinginan dari semua pihak dari kedua kubu tersebut untuk bekerjasama dalam memajukan Irlandia Utara. Akhirnya, Irlandia Utara menjadi wilayah otonomi dari Kerajaan Bersatu, dengan pemerintahannya sendiri (self-government).
Menurut hemat penulis, The Troubles menunjukkan dua hal tentang sektarianisme. Pertama, bahwa sektarianisme adalah dusta dan pembangkangan terhadap kemanusiaan. Kedua, sektarianisme menimbulkan banyak dampak negatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jelas, sektarianisme adalah dusta dan pembangkangan terhadap identitas kita. Mengapa? Manusia adalah makhluk yang selalu berusaha mencari kebebasan sejati. Namun, kebebasan sejati tersebut tidak muncul dari dalam diri manusia. Lantas, darimana kebebasan sejati tersebut muncul?
Almarhum Senator Arizona, John McCain menjawab pertanyaan ini dengan lugas. "Nothing in life is more liberating than to fight for a cause larger than yourself." Kebebasan muncul dari sebuah gerakan yang lebih besar dari diri kita sendiri. Gerakan terbesar yang pernah ada dalam sejarah dunia adalah gerakan kemanusiaan (humanity).
Adanya sektarianisme di masyarakat mengerdilkan kemanusiaan. Kemanusiaan direndahkan derajatnya hingga pada tingkat kepercayaan agama dan politik. Jika orang lain tidak satu kepercayaan dengan sectarians, maka mereka layak untuk dibunuh. Pembunuhan berarti merenggut nyawa manusia secara paksa. Ketika nyawa melayang, maka kemanusiaan ikut melayang bersamanya.
Selain itu, sektarianisme juga menimbulkan banyak dampak negatif. Hal ini dimulai dari terjadinya permusuhan antar kelompok politik dan agama yang seharusnya bersatu memajukan kemanusiaan. Ketika ini terjadi, tercipta disintegrasi sosial. Akhirnya, perpecahan ini menimbulkan degradasi dan dekomposisi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Maka dari itu, jangan memutus pertemanan hanya karena berbeda dukungan politik. Jangan biarkan tali silaturahmi itu digunting karena perbedaan politik dan agama. Justru, perbedaan ini membuat kita terikat satu sama lain, dalam sebuah masyarakat yang berbhinneka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H