Mohon tunggu...
Rionanda Dhamma Putra
Rionanda Dhamma Putra Mohon Tunggu... Penulis - Ingin tahu banyak hal.

Seorang pembelajar yang ingin tahu Website: https://rdp168.video.blog/ Qureta: https://www.qureta.com/profile/RDP Instagram: @rionandadhamma

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kompasiana Mengajarkan Artinya Menjadi Seorang Penulis

14 Oktober 2018   10:47 Diperbarui: 14 Oktober 2018   16:06 1798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.salesforce.com

"The writer is the engineer of the human soul," kata Joseph Stalin. 

Penulis bukan seorang simpatisan Komunis, apalagi seorang Stalinis. Namun, pernyataan ini sangat akurat dan sesuai dengan apa yang penulis alami. Melalui rangkaian kata yang dijalinnya, seorang penulis bisa menggetarkan, menyadarkan, membangunkan, bahkan mencengangkan sukma pembacanya.

Namun, bukan sukma pembaca yang terkena dampak terbesar dari tulisan seseorang. Justru, sukma sang penulis sendiri yang paling terkena dampaknya. Apa buktinya? Pengalaman penulis sebagai seorang Kompasioner membuktikan pernyataan tersebut.

Penulis memulai debut sebagai seorang Kompasioner pada tahun 2016. Tetapi, pada masa tersebut, penulis belum terlalu serius menekuni panggilan ini. Mengapa? Pada masa ini, penulis kehilangan kesadaran untuk menulis. Hilangnya kesadaran itu disebabkan oleh kesibukan yang makin melanda, serta ketidakmampuan penulis untuk memahami arti menjadi seorang penulis.

Memang, apa arti menjadi seorang penulis? Berdasarkan analisis penulis, terdapat 4 tingkatan pemahaman manusia sebagai pemikir/ideolog, yaitu:

  • Tingkat Pertama: Memiliki ide, pemikiran dan gagasan yang cemerlang
  • Tingkat Kedua: Menyebarkan ide, pemikiran dan gagasan tersebut secara lisan
  • Tingkat Ketiga: Mengabadikan ide, pemikiran dan gagasan tersebut dalam tulisan
  • Tingkat Keempat: Mempengaruhi pembaca dengan ide, pemikiran dan gagasan melalui tulisan yang mampu membangkitkan kesadaran banyak orang.

Seorang penulis sejati adalah seseorang yang memiliki kesadaran untuk mengabadikan ide, pemikiran dan gagasan yang dimiliki melalui bentuk tulisan. 

Dalam mengabadikan ide tersebut, seorang penulis melakukannya seperti membuat sebuah pigura untuk ide yang sudah ia bidik. Ia pasti membuat pigura yang terbaik, agar ide tersebut menjadi menarik.

Ketika tulisan tersebut berhasil dirangkai dengan baik dan menarik, maka para pembaca pun akan terpengaruh. Jiwanya tersadar dan tergerak untuk melakukan sesuatu. Tindakan itulah yang akhirnya akan berdampak bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Lalu, apakah dampak ini berakhir begitu saja?

Tidak, sama sekali tidak. Justru, dampak terbesar muncul setelah tindakan tersebut berdampak bagi lingkungan dan masyarakat sekitar individu tersebut. Mengapa? Tindakan tersebut akan memberikan kesan mendalam yang sama bagi anggota masyarakat lain yang merasakan dampaknya. Ketika kesan mendalam tersebut sampai, maka tercipta lagi tindakan yang sama.

Everything we did in life has its own multiplier effect. Ketika kita menulis suatu opini atau ide yang positif, maka akan ada sebuah dampak yang positif bagi masyarakat, dan begitupun sebaliknya. Sejarah dunia ini membuktikan dengan sangat jelas, bahwa pernyataan di atas adalah benar adanya.

Seorang mahasiswi Jurusan Kimia Universitas Oxford bernama Margaret Hilda Roberts, membaca buku filsafat politik karya Friedrich Von Hayek, sang ekonom mazhab Austrian yang tersohor berjudul The Road to Serfdom. Tulisan ini bekerja seperti Alkemi bagi si calon ilmuwan muda . Ia begitu terpengaruh dengan untaian kalimat yang terangkai dalam buku itu.

Tiga dekade pun berlalu, lalu apa yang terjadi? Pada tahun 1975, wanita ini menjadi pemimpin perempuan pertama dari Partai Konservatif, yang tidak dikenal sebagai partai yang mendukung kemajuan wanita. Empat tahun kemudian, pada 4 April 1979, Beliau terpilih menjadi Perdana Menteri perempuan pertama di Inggris.

Sampai sekarang, kita masih mengenal Beliau sebagai Margaret Hilda Thatcher, Sang Wanita Besi, yang namanya diabadikan dalam sejarah dunia.

Lalu, bagaimana dengan Friedrich Von Hayek, penulis buku yang memengaruhi Sang Wanita Besi? Ternyata, Beliau sendiri dipengaruhi oleh banyak karya tulis dari berbagai penulis lainnya. Mulai dari Carl Menger (sang pelopor mazhab ekonomi Austria), Ludwig Von Mises (yang akhirnya menjadi mentor Hayek), Tocqueville, Acton, dan masih banyak lagi.

Bahkan, penulis-penulis yang memengaruhi Friedrich Von Hayek juga pasti dipengaruhi oleh karya tulis yang mereka baca. Jika diteruskan, maka rentetan pengaruh ini sangat besar artinya bagi sejarah. Ini baru satu kasus dalam sejarah, loh. Bayangkan betapa besar dampak daripada sebuah tulisan, jika semua kasus dalam sejarah kita rangkai dan kulik bersama?

Maka dari itu, artinya menjadi seorang penulis sangatlah penting. Begitu penting dan berharga, sehingga penulis pun terlibat dalam panggilan ini. Lalu, bagaimana peran Kompasiana dalam hal ini? Kompasiana mempermudah penulis untuk memenuhi panggilan tersebut.

Kompasiana memberikan berbagai fitur yang mempermudah orang-orang seperti penulis untuk memenuhi panggilannya. Mulai dari jumlah views yang langsung terlihat, sistem rating artikel, Kompasiana Content Affiliation (KCA), sampai dengan integrasi Mandiri e-cash untuk monetisasi artikel. Tetapi, ada satu hal yang paling penting yang diberikan oleh Kompasiana.

Sebuah komunitas literasi. Bagi penulis, Kompasiana memberikan kesempatan bagi banyak pembaca dan penulis dari berbagai latar belakang untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama. Interaksi ini memunculkan suatu keterikatan sosial di antara Kompasianer. Maka dari itu penulis menyebutnya sebagai komunitas literasi.

Penulis yakin, solidaritas antar Kompasianer ini sulit untuk dilepaskan. Bahkan, solidaritas ini semakin diperkuat dengan adanya Kompasianival 2018, yang akan diadakan pada 1-3 November 2018 nanti. Pada perhelatan ini, Kompasianer di seluruh Indonesia berkesempatan untuk bertemu dan berkumpul bersama. Maka dari itu, jangan sampai dilewatkan, ya.

Terima kasih, Kompasiana. Engkau telah mengajarkan pelajar biasa ini artinya menjadi seorang penulis.

DAFTAR PUSTAKA | Ransom, Greg. 2010. Hayek's Book List. http://hayekcenter.org/?p=2123. Diakses pada 13 Oktober 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun