Mohon tunggu...
Rahma Dian
Rahma Dian Mohon Tunggu... Guru - Love writing and reading

Do something good it will be good for us. twitter: @dradikta | IG: dradikta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ning Stasiun

29 Maret 2017   16:11 Diperbarui: 29 Maret 2017   16:24 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

“Sas..aku di dekat stasiun. Aku ke situ deh! Tunggu....”

10 menit kemudian, Stasiun Kertosono

Tak pernah selesu itu, baju kotak – kotaknya juga tak pernah sekucel itu. Topi terbalik dengan tas rangsel yang tersandar di tangga stasiun, Sastra...itu Sastra.

“Hai...,” sapaku dibarengi detak jantung paling kencang selama aku bersahabat dengan pria putih tersebut.

Tak ada suara, tubuhnya langsung memelukku. Satu detik, dua detik, akupun mulai melepas perlahan dan “Ada apa?”

Sebuah undangan pernikahan diberinya. Hancur pasti, melebih keprosok saat belajar sepeda dan harus apa. Tunggu dulu! Kenapa muka sendu meliputi Sastra? Ada yang salah?

Duduk, cerita pun dimulai, tangga stasiun menjadi pendengar selain aku. Kirana memutuskan kembali dengan mantannya. Alasannya aneh, karena mantannya berhasil bangkit dari kebangkrutan dan sukses. Lalu undangan pernikahan Sastra & Kirana sudah terlajur jadi, biaya gedung juga hampir lunas, semua persiapan sudah 80 %. Melebihi kata parah!

Sebenarnya aku bingung dengan semua kejadian cinta ini. Harusnya aku jingkrang – jingkrak karena Kirana hengkang. Tapi...justru sebaliknya. Aku merasa sakit, kecewa dengan Kirana, tak tega melihat Sastra.

Mencintai memang sakit kalau tak berbalas. Namun dari mencintai kita bisa belajar tentang ketulusan.

Agak puanjang cerita kali ini.......tapi makasih banyak buat yang setia mampir. Terus berkarya dengan hati untuk bangsa ini. salam kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun