Adanya pemanfaatan ruang terbuka yang tidak digunakan di area Kampung Teguhan Kelurahan Sragen Wetan dan adanya peluang untuk masyarakat terkait pemanfaatan waktu luang pada saat pandemi yang dapat digunakan untuk bercocok tanam merupakan latar belakang mahasiswa KKN UNS 357 menginovasi pengubahan lahan kosong menjadi taman apotek hidup. Selain itu, adanya pembuatan taman apotek hidup ini diharapkan banyak memiliki manfaat, beberapa diantaranya adalah tanaman apotek hidup mampu sebagai upaya menghijaukan pemandangan dan juga dapat dijadikan sebagai tanaman obat yang sangat berkhasiat.
Pelaksanaan program kegiatan pembuatan taman tanaman apotek hidup ini dimulai dari tanggal 12 Agustus 2021. Pada proses perencanaan, tim KKN UNS menyusun terlebih dahulu mengenai perlengkapan apa saja yang diperlukan, tanaman apa saja yang akan disiapkan, bagaimana pengelolaan tanaman ketika taman sudah jadi, dan sosialisasi informasi kepada masyarakat Kampung Teguhan. Persiapan taman apotek hidup diawali dengan pencarian bibit tanaman. Beberapa tanaman dibeli di toko pembibitan dan pot tanaman area Sragen Wetan. Beberapa tanaman lainnya didapatkan dari pemotongan rimpang pada beberapa tanaman seperti jahe, lengkuas, dan kunyit. Setelah didapatkan potongan rimpang, kemudian ditanam dalam media tanam kompos pada polybag.
Ruang terbuka taman apotek hidup terletak di depan area Masjid Nurul Huda Kampung Teguhan Kelurahan Sragen Wetan. Tahap awal persiapan ruang terbuka taman, dilakukan pembersihan dan pengecatan di area dinding sekitar ruang terbuka taman. Selanjutnya ruang terbuka taman didesain menggunakan paranet di masing-masing sisi ruang terbuka taman. Â Penggunaan paranet di semua sisi ruang terbuka ini diharapkan untuk mengurangi intensitas tanaman yang akan tumbuh. Tim KKN UNS juga menyiapkan rak tanaman 3 susun berukuran 3 x 1 meter.
Sebagai pelengkap taman tanaman apotek hidup, disediakan penyemprot tanaman yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman, kompos cair untuk meningkatkan produktivitas tanaman, dan pupuk organik sebagai media tanam. Selain itu, disiapkan pula spanduk mengenai taman apotek hidup dan beberapa informasi mengenai manfaat masing-masing tanaman yang ada dalam taman apotek hidup.
Sebagai edukasi tambahan, dalam taman apotek hidup juga dilakukan pemberian nama tanaman pada setiap tanaman yang ada. Sehingga, bagi masyarakat yang belum mengetahui apotek hidup, dapat melihat tanaman berdasarkan nama dan juga membaca informasi yang ada terkait manfaat tanaman apotek hidup.
Setelah taman apotek hidup berhasil dibuat, kemudian dilakukan sosialisasi dan penyerahan kepada warga setempat melalui Ketua RT 02 RW 01 Kampung Teguhan Kelurahan Sragen Wetan pada tanggal 26 Agustus 2021. Dikarenakan adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), sehingga penyampaian sosialisasi terkait adanya taman apotek hidup, diwakilkan oleh Ketua RT yang kemudian nantinya dari Ketua RT akan disampaikan kepada masyarakat melalui arisan RT. Selain penyampaian sosialisasi, juga dilakukan penyerahan secara simbolik dengan penandatanganan berita acara oleh Pak RT. Jumlah tanaman yang terdapat dalam taman tanaman apotek hidup adalah sebanyak 41 buah dengan 9 jenis tanaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H