Mohon tunggu...
Rizka DewiMeilina
Rizka DewiMeilina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Olah Sampah Organik Rumah Tangga di Sragen Wetan, Mahasiswa KKN UNS 357 Ubah Menjadi Kompos

10 September 2021   14:50 Diperbarui: 10 September 2021   14:53 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.  Sampah organik hasil rumah tangga seperti sisa sayur-sayuran, sisa buah-buahan, daun kering, nasi dan sampah yang berasal dari bahan organik / alami dapat dijadikan sebagai bahan kompos.

Program kerja pembuatan kompos dari sampah rumah tangga organik dilakukan pada hari Kamis tanggal 23 Agustus 2021 dengan memberikan sosialisasi melalui Ketua RT Kampung Teguhan Sragen Wetan. Sosialisasi ini berupa pemanfaatan kompos baik kompos padat maupun cair, cara pembuatan komposter, pemeliharaan komposter, serta pemanenan kompos organik. 

Selain adanya sosisalisasi melalui Ketua RT, terdapat juga pamflet yang memuat informasi serupa agar masyarakat lebih mudah mendapat informasi mengenai komposter. Program kerja ini dilaksanakan dengan melihat kondisi lingkungan, dimana sampah hasil rumah tangga di Kampung Teguhan Sragen Wetan yang belum dapat diatasi dengan maksimal.

Pelaksanaan program kerja ini diawali dengan pembelian peralatan berupa tong komposter beserta aktivatornya. Lalu pada tanggal 20 Agustus 2021 dilakukan pengumpulan sampah organik rumah tangga untuk dilakukan pengkomposan. Proses pengkomposan dilakukan dengan memilah sampah organik rumah tangga serta pengecilan ukuran.

Lalu dilakukan penyemprotan aktivator komposter yang berfungsi untuk penguraian sampah organik rumah tangga menjadi kompos. Kemudian sampah organik rumah tangga yang telah diberi aktivator secara merata dimasukan kedalam tong komposter dan ditutup dengan rapat untuk proses pengomposan. Hasil dari kompos organik ini dapat digunakan pada apotik hidup untuk pemupukan.

Manfaat dilakukan program kerja ini yaitu meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan serta memberikan pengetahuan terhadap masyarakat dalam pengolahan limbah rumah tangga menjadi produk yang lebih bermanfaat. Penggunaan metode komposter dinilai dapat mudah dilakukan masyarakat secara mandiri dan diharapkan dilakukan secara berkelanjutan.

Program kerja ini dilaksanakann dengan melihat kondisi sampah di Kampung Teguhan Sragen Wetan khususnya limbah rumah tangga yang masih belum ditangani dengan baik secara maksimal. Limbah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat masih banyak yang dibuang sembarangan dan tidak diolah dengan baik. Hal ini tentunya akan berdampak buruk terhadap lingkungan apabila dibiarkan saja dalam jangka panjang. Perlu adanya metode pengelolaan sampah yang mudah, praktis, dan tepat bagi masyarakat Kampung Teguhan Sragen Wetan agar dapat mengolah limbah rumah tangga yang dihasilkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun