Mohon tunggu...
Rizka DewiMeilina
Rizka DewiMeilina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNS: Geliat Industri Rumahan Emping Melinjo Kampung Teguhan melalui Branding dan Digitalisasi Marketing

8 September 2021   21:52 Diperbarui: 8 September 2021   22:19 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berlangsungnya pandemic Covid-19 ini membuat berbagai sektor perekonomian mengalami kelesuan terutama pelaku UMKM di Sragen Wetan. Mereka harus terus bekerja keras untuk bertahan hidup di tengah keterbatasan perdagangan serta penurunan produktivitas akibat penurunan permintaan produk mereka di pasar. Salah satu pelaku UMKM adalah Ibu Wonten, beliau adalah pemilik industri kecil rumahan Emping Melinjo di Kampung Teguhan, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Sehari - harinya beliau memproduksi Emping Melinjo untuk dijual mentahan di pasar. Beliau juga menerima pesanan dalam bentuk mentah. Namun, karena terjadi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)  dan kemunduran di sektor ekonomi, membuat beliau harus menerima keadaan bahwa penjualan produknya menurun di pasaran.

Pada tanggal 24 -- 25 Agustus 2021 telah dilaksanakan program kerja pemberdayaan UMKM Emping Melinjo dengan pelatihan inovasi oleh Mahasiswa KKN UNS 357. Program ini diinisiasi oleh Ainaya Nur Faathihah, mahasiswa Ekonomi Pembangunan UNS. Branding dan pemasaran online ditujukan untuk partisipan pemilik UMKM Emping Melinjo, salah satunya Ibu Wonten. Pemberdayaan dan pelatihan ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran bagi pemilik UMKM mengenai pentingnya memberikan inovasi, branding dan pemasaran secara online bagi produk agar terus bisa bersaing dan berkembang ditengah kelesuan perekonomian secara nasional ini.

Program kerja ini diawali dengan pemberian alat penunjang produksi bagi pemilik UMKM. Selanjutnya dilakukan pemberian inovasi rasa dan kemasan kepada produk Emping Melinjo siap konsumsi yang semula hanya dijual mentahan. Dengan adanya inovasi rasa dan kemasan ini akan menciptakan diversifikasi produk antara produk UMKM Ibu Wonten dengan produk Emping Melinjo yang lain. Setelah itu dilakukan pemberian identitas berupa stiker logo pada kemasan produk untuk menciptakan branding. Dengan terciptanya branding ini akan lebih mempermudah produk ini dikenal oleh calon konsumen lebih luas lagi. Pada era yang bisa disebut bahwa setiap orang harus melek teknologi ini, pemasaran lebih efektif dan efisien bila dilakukan secara online, pada program kerja ini dilakukan pelatihan pemasaran produk secara online melalui Instagram dan WhatsApp.

Dengan adanya program kerja ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan finansial melalui usaha yang dimiliki oleh Ibu Wonten.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun