Mohon tunggu...
Rahma Dini
Rahma Dini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Haii aku adalah Seorang Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi yang aktif menggunakan platform untuk menulis berita sebagai wujud apresiasi terhadap dunia jurnalistik dan teknologi informasi. Hope you like it

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Potensi Ruang Publik sebagai Media Kritis dalam Masyarakat yang Beragam

18 Januari 2024   19:10 Diperbarui: 18 Januari 2024   19:13 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DALAM masyarakat yang beragam, ruang publik memiliki potensi besar sebagai media kritis yang dapat memperjuangkan keadilan sosial. Ruang publik merupakan tempat di mana individu-individu dari berbagai latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi dapat bertemu, berinteraksi, dan berbagi pandangan mereka tentang realitas yang ada. Namun, kita harus mengakui bahwa selalu saja ada struktur sosial yang tidak adil yang mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari.

Struktur sosial yang tidak adil ini dapat berupa kesenjangan ekonomi, ketimpangan akses terhadap pendidikan, pekerjaan, layanan kesehatan, dan hak-hak dasar lainnya. Misal Kesenjangan ekonomi yang tidak adil yaitu Terbatasnya Lapangan Pekerjaan Bagi Masyarakat. Seiring dengan berkembangnya zaman maka pekerjaan juga menjadi beraneka ragam dan harus mempunyai skill tertentu. Tidak semua orang mempunyai skill tertentu tersebut. Ketidakadilan ini menciptakan kesenjangan dalam kekuatan dan pengaruh yang mempengaruhi cara pandang dan suara individu dalam ruang publik. Namun, inilah alasan mengapa ruang publik memiliki potensi besar sebagai media kritis.

Ruang publik yang inklusif dan demokratis dapat menjadi wahana bagi individu-individu yang terpinggirkan atau kurang didengar untuk menyuarakan perspektif mereka. Dalam ruang publik, mereka dapat membahas dan mendiskusikan isu-isu sosial yang berkaitan dengan ketidakadilan yang mereka alami. Mereka dapat memperjuangkan perubahan dan mencari solusi untuk mengatasi struktur sosial yang tidak adil.

Penting untuk menciptakan ruang publik yang aman dan terbuka untuk semua orang. Dalam ruang publik yang demokratis, individu-individu dapat mengungkapkan pendapat mereka tanpa takut akan represi atau penindasan. Dalam konteks ini, ruang publik dapat menjadi platform bagi mereka untuk memobilisasi dukungan publik, membangun gerakan sosial, dan melawan ketidakadilan yang ada.

Selain itu, ruang publik juga dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan yang penting. Dalam masyarakat yang beragam, ruang publik menjadi tempat di mana individu-individu dapat berbagi pengalaman, pengetahuan, dan perspektif mereka. Dalam proses ini, masyarakat dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang realitas yang ada dan mencari solusi yang lebih adil.

https://pu.go.id
https://pu.go.id

Namun, untuk memaksimalkan potensi ruang publik sebagai media kritis, kita perlu melibatkan semua pihak. Pemerintah, lembaga masyarakat sipil, dan individu-individu harus bekerja sama untuk menciptakan iklim yang mendukung dan memfasilitasi diskusi dan kritik yang konstruktif. Dukungan dalam bentuk kebijakan publik yang inklusif, pendanaan yang cukup, dan program pendidikan yang mempromosikan kesadaran sosial sangat penting untuk mencapai tujuan ini.

Ruang publik memiliki potensi besar sebagai media kritis dalam masyarakat yang beragam dan tidak adil. Dalam ruang publik, individu-individu dapat menyuarakan perspektif mereka,

Selama ini paradigma yang  umum digunakan oleh masyarakat umum dan para ilmuwan sosial khususnya sarjana komunikasi Indonesia masih  sangat kuat dan dominan dalam pendekatan positivis. Naif jika pemerintah Indonesia dan para ilmuwan sosial dan komunikasi  masih  bersikeras mempertahankan paradigma positivis sebagai satu-satunya paradigma yang  benar dalam menelaah realitas sosial dan menyelesaikan permasalahan nasional. Kecenderungan ini bisa kita lihat pada setiap sikap,
perilaku dan kebijakan-kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun