Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Eunoia Nayanika

13 November 2024   12:14 Diperbarui: 13 November 2024   12:17 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Susah menemukan orang yang bisa mengimbangi sisi yang-nya. Sisi terang, terkadang angkuh sekaligus menjadi titik fokus dimanapun Arunika berdiri.

Walau kadang-kadang dia pun tak peduli dengan pusaran dunia, yang tak akan pernah berhenti riuh dan saling bertabrakan dengan segala sisi.

Sebaliknya Taksa. Lebih sering diam, menyimak sekelilingnya. Dan juga seringkali diam saat menyimak Arunika berbagi cerita tentang dunianya.  Nyatanya matanya tak henti menatap sepasang mata yang nyalang terang.

"Cerdas.." sekata itu yang terucapkan, disela-sela penjelasan rancom tentang cadaver dan entah istilah apalagi yang dilontarkan Arunika tanpa tepi.

"Eh?" Kisahnya terhenti. Sekata yany seaoan bertanya balik.

"Kamu..", kata Taksa singkat. Sembari memajukan dagunya ke arah Arunika.

Yang dibilang begitu hanya diam. Tapi tersenyum. Kemudian meneruskan ceritanya lagi.  Seringkali begitu. Terkadang disambung lagi di lain waktu. Tak bosan-bosan juga akan semua cerita apapun itu.

"Aku ingin belajar dengan kamu", kalimat yang cukup panjang itu terlontar, begitu saja okeh Taksa.  Mendadak seperti biasa.

Itu adalah kamis.  Saat duduk di bawah Eugenia yang sedang menghujani rumput manila yang mereka duduki dengan serpihan merah jambunya.

"Apalagi? Semua kamu sudah bisa, kok"

"Caramu menghimpun cerita & belajar dari duniamu.."

"Apalagi itu. Aku hanya bisa merangkum cerita. Kadang pun lelah menghadapinya. Tapi untuk apa hidup ini, kan?"

"Tapi kamu selalu bisa melewatinya.  Atau aku belajar dari perjalanan jauh, mungkin?"

"Mau kemana, kamu?"

Taksa hanya diam.  Langit siang masih terang. Pikirannya berputar-putar seakan walet yang menguasai langit sedari pagi.

Arunika masih menunggu jawaban.

(bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun