Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mesin Cuci Impian Sejak Lama

20 Agustus 2024   19:50 Diperbarui: 20 Agustus 2024   19:52 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar:qhomemart.com

Perkara mesin cuci, kebetulan sekali terkait dengan salam satu impianku sejak lama.  Sebagai pemakai mesin cuci dua tabung sejak lama, akhirnya beberapa tahun yang lalu berhasil juga memiliki mesin cuci bukaan atas (top loading) yang tabungnya cuma satu.  Meskipun pun sama-sama bukaan atas, satu tabung artinya lebih praktis, tak perlu memindah-mindahkan cucian dari tabung yang untuk mencuci ke tabung pengering.  Lebih hemat tenaga tentu saja.

Walaupun sudah punya mesin cuci yang cukup canggih, toh tetap saja aku terobsesi dengan mesin cuci yang seperti sering terlihat di film atau sinetron di televisi. Ya, mesin cuci bukaan depan (front loading).

Keinginan semakin menggebu sehabis melihat salah seorang sepupu yang mempunya mesin cuci canggih itu duluan.  Sepertinya mesin yang sangat menyenangkan.

Kesempatan untuk mencoba dan memiliki mesin cuci satu tabung dengan bukaan depan itu akhirnya terbuka lebar, setelah mesin cuci bukaan atas itu akhirnya rusak dan tak bisa ditolong lagi keadaannya.

Firasat dan obsesiku itu ternyata tak meleset.  Pilihan mesin cuci front loading adalah tepat.

Itu karena sangat praktis dan mudah serta benar-benar menyenangkan dalam pengoperasiannya.  Cukup buka keran air yang terhubung ke mesin cuci.  Colokin ke listrik.  Masukin pakaian kotor. Masukin sabun cuci cair dan pewangi ke tempatnya.

Hidupkan mesin.  Seting mode pencucian. Aku bisanya yang default aja sih.  Pilih yang lengkap dari merendam, mencuci, membilas sampai mengeringkan.

Lalu seting suhu air yang tentu saja cuma bisa pakai air dingin, karena listrik di rumah tak tak mampu untuk memaksimalkan penggunaan air panas saat mencuci.   Hanya ini rasanya satu-satunya kekurangan yang tak bisa dioptimalkan untuk pengguna listrik 900 VA.

Kemudian atur putaran mesin cuci.  Habis itu tinggalin aja. Biarkan mesin cuci bekerja sendiri.  Nanti kira-kira setelah satu jam empat puluh menit.  Cucian sudah beres, bersih, wangi dan siap dijemur.

Kadang pas mencuci saat malam hari, ditinggal tidur begitu saja.  Nanti juga mesin cuci otomatis berhenti dan mati saat sudah menyelesaikan rangkaian mencuci-membilas-mengeringkan usai.  Menyenangkan sekali!

Jadi kalau ada yang bertanya pilihan mesin cuci yang bagaimana. Tentu ssaja front loading adalah pilihan utama.  Memang kalau dari segi harga agak sedikit mahal, namun sangat membantu urusan cuci mencuci di rumah tanpa perlu memikirkan memindah-mindah cucian dari tabung satu ke tabung lainnya.  Istilahnya worthed sekali, deh.

Selain itu menurutku front loading sangat keren dan estetis. Selain urusan memasukkan dan mengeluarkan cucian yangsangat mudah dan ergonomis, pun ditaro di sudut manapun rasanya apik.

Jadi begitulah bagaimana pandanganku selaku berdasarkan pengalaman mencuci pakaian sedari pakai tangan, sampai akhirnya menjadi pengguna mesin cuci dari dua tabung, top loading sampai akhirnya mewujudkan impian memiliki front loading.

Begitulah.  Oiya, kalau soal merk, banyak preferensi yang bisa dijadikan pembanding, tapi rata-rata sepertinya harga dan fitur kurang lebih sama, kok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun