Untuk minuman, ada beberapa pilihan, tapi pilihan lagi-lagi tak salah. Racikan es teh Krampulnya juara satu. Â Komposisinya begitu pas, rasa manis dan sedikit pulasan asam itu tiada banding pokoknya.
Ada satu bagian lain dari depot itu yang membuat saya kian jatuh hati, rak kecil berisikan buku-buku yang bisa dibaca di tempat. Sebanyak apa warung yang menyediakan buku untuk pelanggannya? Â Tak banyak aku rasa. Â Mungkin sesuai dengan latar belakang pemiliknya yang suka membaca dan sesekali menulis buku. Â Bayangkan, itu.
Tepat di samping ada kios roti dan kopi. Untuk tempat yang tak kalah menariknya ini, nantilah diceritakan suatu hari nanti. Â Menu-menu di warung roti itu pun tak kalah menarik. Â Serta bagaimana hubungan yang unik antar dua warung yang bersebelahan tersebut.
Epilog:
Catatan tentang warung ini agak hati-hati aku tulis. Â Takut tak rapi. Â Sungkan dengan pemilik warung yang sebenarnya adalah penulis tulen. Â Oh iya, sebenarnya ada lagi sisi menarik dari warung ini untuk diceritakan. Â
Tentang semacam komunitas orang-orang yang senang berkumpul di tempat itu, yang seringkali sampai malam larut. Â
Atau tentang pemilik warung yang sebenarnya adalah dua orang dan menurutku bisa disebut sebagai contoh sepasang manusia mesra masa kini. Â Mungkin suatu saat akan dituliskan, jika yang bersangkutan tak berkeberatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI