Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pesepeda Sampah

4 Juli 2024   13:59 Diperbarui: 4 Juli 2024   14:10 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: flickr.com/davidfntau

Sebenarnya, dari perhelatan Tour de Loksado, 29 Juni 2024 kemarin, ada hal yang membuat saya kesal. Kesal sekesal-kesalnya.

Bersepeda dengan jarak yang cukup jauh, memang memerlukan stamina yang fit. Omeh karena itulah, para pesepeda biasanya membekali diri dengan minuman.  Baik air mineral, isotonik maupun suplemen yang berbentuk gel atau cairan.

Bungkusan suplemen memang didesain untuk sekali pakai dan buang. Tutupnya dibikin agar mudah dibuka atau dipatahin supaya gampang meminum isinya.

Masalahnya adalah seringkali suplemen tersebut dikonsumsi di tengah perjalanan bersepeda.

Jika air mineral atau isotonik yang berada dalam bidon atau botol setelah diminum ditaruh lagi di tempatnya, maka bungkus suplemen yang diminum bisa langsung dibuang.

Sekedar informasi, jersey atau pakaian bersepeda itu punya kantong di bagian punggung, untuk menaruh handphone dan supplemen atau makanan ringan.

Harusnya kantong itu pula bisa berfungsi sebagai tempat sampah sementara untuk menaruh bungkus suplemen yang isinya sudah dihabiskan.

Kenyataannya, ada saja pesepeda bermental sampah.  Sikapnya tak semahal sepeda yang ditungganginya.

Di tengah perjalanan, ada pesepeda yang semena-mena melemparkan bungkus bekas minuman suplemennya ke jalanan. Iya, membuang begitu saja tanpa peduli dan terus melaju.

Teriakan saya "Woi, sampah!" Pun tak dipedulikannya.  

Itu mungkin yang disebut di dalam raga yang sehat tak tentu jiwanya sehat.

Ayolah, bumi ini bukanlah tempat sampah yang maha luas.  Sampah sekecil apapun adalah tanggungjawabmu sendiri. Buanglah pada tempatnya seperti diajarkan sejak kecil.

Kalau tak ada, selipin dulu sementara di kantong baju atau dimanapun. Sebelum ketemu tempat sampah.

Sekali lagi, punya rasa malu lah. Sepeda mahal-mahal tapi kelakuan malu-maluin.

Begitulah, sekilas pengalaman tak nyaman selama sepedaan kemarin. Semoga tak terulang lagi nanti-nanti.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun