Oiya, saat berlari saya juga membawa pouch berisi air sebanyak 300 ml, dan karena belum punya running belt untuk menaruhnya, jadi aja saya pegang bergantian di tangan kanan kiri.  Awalnya ditaruh di saku belakang, ternyata malah terasa tak nyaman. Air saya minum setelah menempuh jarak 5 kilometer, dan diminum lagi sedikit demi sedikit setelah menempuh jarak 1 kilometer biar tak dehidrasi.
Kecepatan lari rata-rata tentu saja cukup lambat, rata-rata di kisaran 10,13. Â Artinya saya perlu waktu rata-rata 10,13 menit untuk berlari sejauh 1 kilometer.
Jadi,begitulah.  Akhirnya saya finish di titik awal yang sama, yaitu depan rumah setelah berlari selama 1 jam 44 menit non stop.  Menyenangkan juga ternyata.  Sekali lagi berlari dengan tempo cukup lambat sambil fokus ke detak jantung adalah kunci agar bisa berlari jauh dengan kondisi tubuh tetap nyaman sampai titik akhir.  Kata lainnya adalah endurance, katanya.
Ada yang tertarik untuk mencoba berlari cukup lama dan jauh juga, mungkin?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H