Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semudah Itu Manusia

6 Juni 2024   19:04 Diperbarui: 6 Juni 2024   19:14 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia yang punya nyawa tapi tak punya makna
berpikir bahwa hijau yang tercipta di bumi adalah punyanya
yang bisa dibikin hitam dan kering semaunya
tak peduli udara menipis dan matahari tak lagi tertapis

Dikira menumbuhkan nyawa pepohonan bisa dalam hitungan detik
hingga membunuhnya sekejap dan membiarkan ponggok teronggok

Dipikir mudah membuat rimbun dan mengatur alam menurut otak kosongnya
entah untuk apa dan atas mulut lompong siapa

Aku tak mau lagi lewat ke arah situ lagi
bukan karena terik matahari yang tak pagi tersaring dedaunan trembesi
bukan karena udara yang terasa hilang sebagian

Tapi karena marah berlapis sedih, berlapis-lapis
karena tak ada jawaban atas tanya
kenapa barisan hijau menghilang dari kota itu..

Semudah itu manusia membunuh teduh.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun