Sepeda motor mau tidak mau adalah andalan mahasiswa saat kuliah, baik untuk pergi ke kampus atau kemanapun selama jauh dari rumah, utamanya bagi yang kuliah jauh di luar pulau.
Kadangkala demi menghemat biaya, motor yang dipakai dikirimkan dari kampung halaman, alih-alih membeli motor baru di kota tempat kuliah. Â Hal tersebut karena tak perlu menambah biaya selain biaya pengiriman.
Ada dua cara yang biasa dilakukan untuk mengirimkan sepeda motor antar kota atau antar pulau, yaitu dikirim via kurir ekspedisi atau dibawa dan dikendarai sendiri.
Pemikiran itulah yang membuat saya beberapa minggu kemarin memutuskan untuk membawa dan mengantarkan sendiri sepeda motor untuk putra saya yang sedang kuliah di Jogja.
Sebenarnya memang lebih praktis untuk menitipkan di kurir ekspedisi. Â Caranya juga relatif mudah, tinggal bawa motor ke kantor kurir, Â bawa fotokopi STNK, lampirkan alamat tujuan, bayar. Â Tinggal menunggu kabar kalau motor telah sampai.Â
Motor yang sampai kota tujuan ada yang diantar sampai depan pintu penerima, tapi ada juga yang ambil di tempat seperti ekspedisi langganan saya dan banyak mahasiswa di Jogja, karena ongkosnya relatif lebih murah.
Kisaran pengiriman sepeda motor dari Banjarbaru-Kalimantan Selatan ke Jogjakarta sekarang di kisaran satu jutaan lebih, tergantung kurir ekspedisi yang digunakan. Â Positifnya adalah tidak perlu capek-capek mengantar sampai tujuan. Terima beres, pokoknya.
Walaupun demikian, sebenarnya berdasarkan pengalaman saya dua kali membawa sepeda motor antar pulau. Walaupun ongkosnya relatif sama, ada beberapa hal yang membuat pengiriman pribadi tersebut terasa lebih menyenangkan.
Yang pertama tentu saja pengalaman dan petualangan. Â Naik sepeda motor sedari rumah ke pelabuhan Trisakti, Banjarmasin. Â Kemudian berlayar selama 20 jam ke Surabaya dan dilanjutkan lagi dengan bersepedamotor santai dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Jogja selama 12 jam. Sungguh adalah hal yang tak bisa disandingkan dengan ongkos kirim.
Sebagai informasi, harga tiket untuk sepeda motor standar (di bawah 250cc) dan satu penumpang kelas VIP adalah sekitar Rp.1.016.000,-. Â Ditambah dengan BBM sepanjang perjalanan sekitar seratus ribu, dan tambahan biaya untuk beli makanan dan minuman selama di jalan.
Harga segitu kurang lebih sama, bahkan mungkin lebih murah dibanding mengirimkan lewat ekspedisi. Â Walau harus memikirkan ongkos pulangnya kembali.
Akan tetapi, karena dibawa sendiri jadi bisa memastikan sepeda motor sampai tujuan tanpa kurang suatu apapun. Ditambah bonus bisa bertemu putra dan tentu saja bonus lainnya berupa perjalanan yang menyenangkan.
Jadi demikianlah, kelebihan masing-masing cara mengirimkan sepeda motor antar pulau. Â Ada yang pernah mengalaminya juga?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H