Mohon tunggu...
R. Syarani
R. Syarani Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Plus Minus Naik Motor di Malam Hari dari Surabaya ke Jogja

13 Mei 2024   16:45 Diperbarui: 13 Mei 2024   18:13 2325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gerbang Kab. Karanganyar (dokpri) 

Rangkaian akhir dari kisah perjalanan dengan motor sedari pulau Kalimantan ke Jogja di pulau Jawa ditutup dengan perjalanan malam hari yang lumayan menegangkan.

Mundurnya jadwal berangkat kapal beberapa jam dari pelabuhan Trisakti Banjarmasin, tentu saja berakibat waktu sandar di pelabuhan Tanjung Perak pun menjadi mundur dari jadwal semula.

Kapal akhirnya benar-benar sandar saat sore hari, motor pun baru bisa keluar dari perut kapal sesaat menjelang waktu magrib.  Tanpa pikir panjang motor langsung mengarah ke SPBU terdekat, selain untuk sholat maghrib juga untuk mengisi bahan bakar.   Diisi penuh dengan pertamax dengan total bayar Rp. 35.000,-.  Di google maps, perjalanan Surabaya-Jogja sekitar 323 km, sehingga bbm harus dipastikan aman biar tak masalah di jalan.  

Setelah selesai sholat maghrib, perjalanan dilanjutkan ke arah Universitas Airlangga, tempat saya kuliah di tahun 2003-2005.   Tepatnya menuju ke area Pasar Karang Menjangan.  Menuntaskan nostalgia sejenak dengan menu makan saya dulu, saat nyaris tiap malam bersantap dengan menu yang sama yaitu pecel lele.

Sampai di Karang Menjangan pada pukul 18.54

pecel lele Karang Menjangan (dokpri) 
pecel lele Karang Menjangan (dokpri) 

Setelah menuntaskan dua ekor lele goreng, dua potong tahu, terong goreng, segelas eh tes manis dan dua piring nasi. Perjalanan pun diputuskan untuk dilanjutkan malam itu juga.

Mengarah ke luar kota Surabaya, menuju ke arah barat.  Sempat mengalami pengalaman tak enak, yaitu diserempet mobil saat di bundaran luar kota karena ragu saat membaca arah di peta.  Untunglah perjalanan cukup lancar saat sudah masuk wilayah Sidoarjo.

bunderan yang membingungkan (dokpri) 
bunderan yang membingungkan (dokpri) 

Jalan di Sidoarjo menuju Mojokerto cukup lancar, walau harus beriringan dengan beberapa truk, bis dan kendaraan lainnya. Aspal juga cukup baik dan bersahabat.  Sepanjang jalan juga cukup terang sehingga mengurangi was-was saat berkendara.  

Memasuki wilayah Mojokerto tepat di jam 21.21

memasuki Mojokerto (dokpri) 
memasuki Mojokerto (dokpri) 

Sekitar 20 kilometer selepas Kota Mojokerto, singgah di minimarket di dekat pintu masuk Ponpes Darul Ulum, Jombang. Tempat yang dulu beberapa kali saya sambangi saat si sulung mondok dan bersekolah di situ. Minum sebotol kopi instandan ngaso beberapa jenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Mungkin akibat perjalanan yang menyenangkan dan kopi yang cukup nikmat, sehingga rasa ngantuk tak terasa di sepanjang jalan.  

jalan masuk Darul Ulum, Jombang (dokpri)
jalan masuk Darul Ulum, Jombang (dokpri)

Perjalanan pun dilanjutkan sekitar jam 22.50 setelah istirahat kira-kira 35 menit.

Di tengah perjalanan sempat mampir sejenak untuk sholat isya.  Hingga akhirnya sampai di gerbang perbatasan Kabupaten Nganjuk pada jam 23.51.  

sampai di gerbang Nganjuk (dokpri)
sampai di gerbang Nganjuk (dokpri)

Selepas Nganjuk menuju Ngawi inilah rute yang benar-benar nano-nano.  Antara damai, tenang dan juga horror.  Memasuki arena hutan jati yang cukup sepi dan ada beberapa titik yang tanpa penerangan menuntut fokus lebih.

Apalagi banyak kondisi jalan yang tidak mulus.  Aspal yang penuh tambalan dan beberapa lubang yang harus dihindari.  Bagian horrornya adalah rasa was was yang tiba-tiba muncul saat beberapa menit sendirian di tengah jalan yang sepi.  Entah kenapa ada momen di mana tak ada berpapasan dengan satu pun kendaraan.  

Aura hutan Mantingan rupanya memang beda. Untunglah akhirnya sampai di gerbang Kota Ngawi pada hari Selasa, 7 Mei 2024 pukul 01.25 hari

memasuki Kab.Ngawi (dokpri) 
memasuki Kab.Ngawi (dokpri) 

Sempat mampir ke minimarket dan mengisi bahan bakar lagi, lalu mampir cukup lama  sambil menunggu waktu sholat subuh di sebuah masjid sebelum kembali meneruskan perjalanan. 

Akhirnya sampai di perbatasan Kabupaten Karanganyar pada jam 05.43

gerbang Kab. Karanganyar (dokpri) 
gerbang Kab. Karanganyar (dokpri) 

Selepas Karanganyar memasuki wilayah Sragen dan akhirnya sampai Kota Solo pada pukul 06.18  Singgah sebentar di dekat masjid raya yang megah di sisi jalan, sembari menikmati matahari pagi.

Solo (dokpri) 
Solo (dokpri) 

Singgah sejenak sebelum melanjutkan perjalanan lagi, mengikuti google maps saja karena jalanan di Solo selalu membingungkan bagi saya. 

Karena jalanan beranjak pagi, jadinya perjalanan sedikit lebih mudah walaupun jalan mulai padat oleh orang-orang yang berangkat bekerja dan sekolah.  

Tak terasa, pukul 07.44 pagi akhirnya saya sampai di daerah Prambanan.  Di titik yang sama saat 7 tahun silam saya meninggalkan Jogja dengan ke Surabaya setelah menyelesaikan studi di kota itu.

dekat tugu perbatasan Jogja (dokpri) 
dekat tugu perbatasan Jogja (dokpri) 

Di bawah ini foto saat memulai perjalanan ke Surabaya di bulan Mei 2017, mungkin suatu saat akan saya ceritakan (lagi) di sini.


...

Tak terasa waktu berlalu sih ya.

Jadi begitulah sekilas cerita perjalanan bersepedamotor malam-malam dari Surabaya ke Jogja.  Total biaya BBM yang saya keluarkan hanyalah sebesar Rp. 70.000,- untuk dua kali pengisian.

Beberapa hal positif dan negatif yang saya simpulkan dari perjalanan kemarin itu adalah:

Plus:

  • Perjalanan motoran di malam hari adem, sejuk dan teduh
  • Jalanan tidak seramai siang hari
  • Lebih tenang dan fokus
  • Lebih santai dan bisa mampir di SPBU atau masjid untuk istirahat

Minus:

  • Harus lebih hati-hati karena jalanan gelap di beberapa titik.
  • Kadangkala berpapasan dengan kendaraan besar seperti bis dan truk.
  • Harus lebih waspada di jalan yang cukup sepi, rusak dan kurang penerangan
  • Kadangkala merasa sepi sendirian di jalan

Jadi, demikianlah.  Semoga ada manfaatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun