Motor saya itu Supra yang tetap Fit, kelahiran tahun 2005. Tak terasa telah 19 tahun, sudah lewat masa remaja. Â Tapi syukurnya layaknya seorang pemuda, masih semangat diajak jalan-jalan berjam-jam.
Beberapa hari yang lalu memutuskan untuk mengganti beberapa suku cadangnya karena memang sudah saatnya diganti.  Hal ini terkait rencana beberapa hari ke depan mengajaknya berjalan-jalan keluar pulau.  Walaupun sebenarnya dengan kondisi yang ada pun tak masalah, tapi demi keamanan dan kenyamanan maka service pun kudu dilakukan.
Selama 19 tahun itu, cukup panjang juga perjalanannya.  Sempat dua tahun menemani masa kuliah di Jogja sebelum akhirnya dibawa kembali pulang menyeberang lautan.  Syukurnya tak pernah ada masalah sedari motor keluar dari dealer sampai akhirnya beredar bertahun-tahun.
Ada beberapa hal yang patut diperhatian jika ingin kuda besi awet dan tetap joss, walau dipergunakan bertahun-tahun tanpa henti.
Pertama yang paling penting adalah menjaga keberadaan minyak pelumas atau oli mesin. Â Menurut rekomendasi oli mesin kudu diganti setelah menempuh jarak sekitar 4.000 kilometer atau sekitar 2 bulan sekali. Â Hal ini penting sekali agar mesin terus terasa bugar.
Motor 4 tak sebenarnya sangat sederhana perawatannya, cukup memperhatikan urusan ganti oli tersebut. Â Jangan sampai muncul asap tebal dari knalpot. Â Itu artinya ada kerusakan parah pada mesin. Â Biasanya kerusakan tersebut dikarenakan malas mengganti oli tepat waktu. Â Padahal oli standar harganya sangat murah, tak sampai seratus ribu sekali ganti.
Tentu saja sangat tak sebanding jika dibandingkan ongkos reparasi mesin saat mengalami kerusakan.
Hal kedua adalah keamanan di jalan.  Untuk ini urusan rem kudu diperhatikan.  Jika terdengar bunyi berdecit dan tak normal saat mengaktifkan rem, itu tandanya kampas rem harus diganti.  Jangan sampai telat, karena lagi-lagi telat mengganti kampas rem yang harganya hanya puluhan ribu, bisa berimbas harus mengganti suku cadang sampai ratusan ribu rupiah.
Kalau hal kedua ini berdasarkan pengalaman buruk. Â Akibat telat mengganti kampas rem yang sudah aus, Â akhirnya berimbas pada rusaknya tromol roda belakang. Â Akibatnya ratusan ribu harus dikeluarkan untuk mengganti tromol roda yang sudah tak layak pakai.
Terkait rem sih adalah keniscayaan. Harus diperhatikan benar-benar. Tak ada kompromi untuk hal ini terkait keamanan saat di jalan. Â
Ketiga, di luar masalah mesin dan lain-lain yang tak kalah penting adalah berusaha tepat waktu bayar pajak. Â Ini juga terkait kenyamanan di jalan. Â Jangan sampai telat,nanti was-was sendiri saat bertemu razia di tengah jalan. Â Walaupun motor fit dan nyaman saat dikendarai, hati tentu juga harus terasa nyaman pula.
Ini juga berdasarkan pengalaman kala harus berurusan dengan petugas gara-gara STNK.  Ternyata dengan tidak bayar pajak, STNK dianggap tidak sah.  Apapun memang kewajiban pemilik motor untuk bayar pajak tahunan. Seraya terus berdoa semoga pajak yang dibayar tersalurkan tepat sasaran dan tidak nyasar kemana-mana.
Keempat adalah pastikan bahan bakar terisi cukup. Â Jangan sampai terulang kejadian beberapa hari yang lalu. Â Akibat lupa mengisi BBM, motor mogok beberapa menit selepas dari rumah. Â Padahal mengejar waktu masuk kantor yang mepet.
Apalagi untuk naik motor jarak jauh, jangan sampai kehabisan bahan bakar di tempat yang cukup jauh dari SPBU atau penjual eceran. Â Lumayan juga kalau harus mendorong motor di tengah jalan, apalagi pas siang bolong.
Bagian terakhir alias kelima, karena kenyamanan di atas jalan tergantung pada kondisi jalan. Â Maka kesehatan peredam kejut alias shock breaker patut diperhatikan. Â Suku cadang itulah yang kemarin akhirnya harus diganti karena sudah tidak mentul-mentul lagi.
Kondisi badan juga tentu saja terkait dengan kenyamanan motor.  Maka dari itu kondisi shock breaker harus betul-betul diperhatikan kondisinya agar badan nyaman saat di atas motor.  Lebih-lebih saat harus menempuh perjalanan yang cukup jauh.
Jadi demikianlah beberapa hal yang patut diperhatikan agar nyaman saat berkendara. Â Biar badan maupun motor bisa terus sama-sama fit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H