Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Book

Mentertawakan Karya, Apa Susahnya?

13 Maret 2024   17:37 Diperbarui: 13 Maret 2024   20:39 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selalu lucu, melihat orang yang bikin review karya seseorang dari kacamata logisnya.  Lalu menyebarkannya seakan-akan bahan stand up comedy yang membuat pemirsanya tertawa-tawa.  Saya tak tahu berapa banyak karya bagus yang dihasilkan sang pengulas buku tersebut.

Sudahlah tak perlu dikisahkan karya siapa yang sedang ditertawakan, toh masih hangat di lapak sosial media.  Saling sahut menyahut, mentertawakan sosok shalih yang diceritakan di novel tersebut.  Bersama alasan-alasan dan asumsi-asumsi penuh dialektika dan logika.

Saya cuma bisa heran, bisa sebegitunya sinis dan meremehkan karya seseorang.  Boleh saja kasih kritik, tapi tentu proporsional.  Seakan-akan tidak ada baik-baiknya sama sekali sebuah karya.

Justru reviewer alias pengulas seperti itu saya sangsikan jalan pikirannya.  Tidak membaca secara utuh pesan yang diselipkan di dalam sebuah cerita. Memang saya pernah ada membaca kejanggalan dalam salah satu karya penulis yang diulasnya.  Tapi toh masih ada benang merah yang bisa diterima otak.

Mungkin saya merasa belum banyak karya, bahkan belum bisa membuat cerita yang tersusun dengan baik.  Lebih-lebih menggunakan terkadang mengutip tuntunan dan ghirah untuk beribadah, tentu saya tak mampu.

Tapi biarlah, semua orang punya haknya masing-masing untuk memandang karya seseorang.  Jadi bahan renungan atau bahan tertawaan, terserah yang membaca.

Memang, mentertawakan sebuah karya, apa susahnya?  Mencari ibrah dibalik kisah, itu yang tak mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun