Cerita bergambar, yang berusaha diwujudkan dalam bentuk nyata, itulah live action. Â Bermacam anime dan komik berusaha dihidupkan dengan pemeran manusia. Â Segalanya semakin mudah di jaman sekarang,dengan bantuan teknologi yang seakan tanpa batas.
Tanpa ingin membandingkan dengan live action yang telah ada. Rasanya kisah perjalanan Aang sang pengendali udara inilah yang terbaik. Epik dan komplit,begitu jika bisa disederhanakan dalam dua kata.
Pemainnya yang casting-nya luar biasa. Â Semuanya nyaris memenuhi harapan sesuai karakter aslinya. Â Sampai-sampai Appa si bison terbang pun dibikin persis aslinya. Â Di luar semua itu, para pemainnya cakep semua, baik pemeran remaja maupun dewasa.Â
Belum lagi penggambaran lokasi dan perkampungan suku air, kerajaan tanah, negara api dan pengembara udara. Â Semua mewujud nyata. Â Baik di saat dulu kala saat semua elemen damai, sampai semua berubah saat negara api memanas dan menyerang. Â
Detil perlengkapan dan peralatan pun sangat persis, seperti tongkat Aang yang berubah jadi alat bantu terbang (air glider). Â Atau senjata bumerang yang dipakai Sokka, bahkan kapal perang negara api dibuat sepersis aslinya.
Kemudian pakaian, semua pakaian yang ada juga sama persis.  Sedetil-detilnya.  Juga aksesoris dan hal-hal yang merupakan ciri khas, seperti make up Kyoshi Warrior yang tampak keren dan hidup.  Juga tentu saja tatto tanda panah di sekujur tubuh Aang yang tampak semakin jelas, detil dan indah karena ukiran di tatto tersebut terlihat apik dan beda sendiri.
Delapan judul di season (buku) pertama ini (semoga tak lama menunggu musim keduanya), merupakan pemadatan dari 20 judul di animasi aslinya. Â Tapi toh hal tersebut tak mengubah jalannya cerita, Â semua mengalir sesuai nyawa cerita aslinya.
Special effect tentu saja bertebaran di sana sini, jurus api Zuko dan pasukan negara api. Â Serangan jurus udara Aang,sampai jurus suku air yang diperagakan Katara, semuanya tergambarkan dengan baik, teramat sangat baik malah.
Kesimpulannya,semua unsur dalam kisah The Last Airbender yang disutradarai oleh Jabbar Raisani dan Michael Goi sangat sukses digambarkan di versi live action. Â Proyek yang digarap sejak tahun 2018 silam sepertinya benar-benar dikerjakan sepenuh hati. Â Tak salah jika sejak ditayangkan tanggal 22 Februari lalu konon sudah ditonton lebih dari 21 juta penonton di minggu pertama tayang.
Seandainya saya bisa menguraikan dan menjelaskannya dengan lebih baik lagi, tapi memang baiknya ditonton langsung sendiri saja, untuk membuktikan pendapat saya bahwa The Last Airbender pantas dijuluki live Action terbaik abad ini. Â Percayalah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI