Delapan judul di season (buku) pertama ini (semoga tak lama menunggu musim keduanya), merupakan pemadatan dari 20 judul di animasi aslinya. Â Tapi toh hal tersebut tak mengubah jalannya cerita, Â semua mengalir sesuai nyawa cerita aslinya.
Special effect tentu saja bertebaran di sana sini, jurus api Zuko dan pasukan negara api. Â Serangan jurus udara Aang,sampai jurus suku air yang diperagakan Katara, semuanya tergambarkan dengan baik, teramat sangat baik malah.
Kesimpulannya,semua unsur dalam kisah The Last Airbender yang disutradarai oleh Jabbar Raisani dan Michael Goi sangat sukses digambarkan di versi live action. Â Proyek yang digarap sejak tahun 2018 silam sepertinya benar-benar dikerjakan sepenuh hati. Â Tak salah jika sejak ditayangkan tanggal 22 Februari lalu konon sudah ditonton lebih dari 21 juta penonton di minggu pertama tayang.
Seandainya saya bisa menguraikan dan menjelaskannya dengan lebih baik lagi, tapi memang baiknya ditonton langsung sendiri saja, untuk membuktikan pendapat saya bahwa The Last Airbender pantas dijuluki live Action terbaik abad ini. Â Percayalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H