Zaman itu.  Sekitar tahun 80-an. Televisi kebetulan baru menyala saat sore tiba. Masih pakai accu. Jadi tak ada distraksi saat makan.Â
Dan, pada zaman itu pula nyaris tak ada makanan berpengawet buatan. Kalaupun ada, harganya juga tak terjangkau. Selain jarang warung yang menyediakannya.
Makanan yang sehat. Â Tak ada gangguan yang berarti. Â Makan seadanya dengan anggota keluarga. Bersyukur atas menu apapun yang tersedia.Â
Mungkin itulah inti dari mindful eating:Â kesederhanaan. Â Â Fokus pada makanan yang tersedia dan momen makan yang menyertainya.
Sesederhana itu ternyata. Â
Dan nyatanya, mungkin akibat kesederhanaan gaya makan seperti itu. Â Kami sekeluarga tak pernah menderita sakit yang berat, tak pernah ke dokter sekalipun. Kalaupun harus ke tenaga medis, cukup ke puskesmas atau ke mantri kesehatan. Â Itupun hanyalah sakit ringan.
Ah. Saya jadi rindu masa-masa itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H