Kalau mainan ini sudah umum dimainkan anak-anak di Kalimantan Selatan jaman dulu. Â Nama permainannya mengacu pada alat main yang disebut logo. Â Aslinya dulu logo terbuat dari tempurung kelapa, tapi di masa saya sudah lebih modern, dimodifikasi menjadi plastik yang dilelehkan dalam cetakan dari kaleng bekas susu kental manis.
Cara mainnya adalah memukul logo dengan stik dari bambu yang biasa disebut campa,  kemudian menjatuhkan target logo lawan yang di pasang dalam jarak beberapa meter. Bisa menjatuhkan dengan telak logo musuh menimbulkan rasa hebat karena rasanya fokus begitu terasah dengan baik sehingga bidikan bisa tepat sasaran.
4. Bakalayangan
Kalau ini mainan sejuta umat anak-anak se Indonesia, istilah bakalayangan merujuk pada nama mainannya yaitu kalayangan, istilah bahasa Banjar untuk layang-layang. Â Berhubung dulu jarang ada yang menjual layang-layang, maka seringkali layangan pun dibikin sendiri.
Bahkan bagi yang suka adu layangan, sampai benang gelasan pun bikin sendiri.  Seringkali melihat kawan membentang benang  antara pohon untuk kemudian disepuh dengan formula gelasan andalan,  biasanya dari tumbukan papaci (bahan gelas) dan dicampur dengan perekat yang bernama ancur,   entah dari bahan apa ancur itu saya tak begitu ingat, yang jelas hasil gelasan sendiri itu kekuatannya tak main-main, jarang kalah saat diadu.
5. Ketekan
Di kampung saya itu adalah istilah untuk katapel.  Mainan yang cukup berbahaya memang,dan sejatinya tak sekedatruntuk bermain-main, tapi biasa digunakan untuk berburu burung di sekitar sawah yang masih banyak dan luas di masa dulu, sekarang persawahan dikampung saya  sudah banyak yang disulap jadi perumahan.
Katapel yang kuat terbuat cabang ranting kayu jambu biji (Psidium guajava), terkecuali susah menemukan ranting yang ideal, barulah beralih  mencari ranting kembang sepatu yang cukup kuat untuk dijadikan katapel. Sedangkan untuk karetnya menggunakan karet berongga yang biasa disebut kalip,  dulu karet jenis itu biasa digunakan untuk klep ban sepeda jengki.
**
Jadi demikianlah beberapa mainan yang digunakan di masa kecil, beberapa mainan mungkin masih bisa dilihat dimainkan walaupun jarang, beberapa lagi sepertinya sudah mulai punah, digantikan oleh mainan berbasis teknologi di jaman sekarang. Â Apaboleh buat jaman memang telah berubah, kan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H