Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Seberapa Beruntung Berpendidikan Tinggi?

18 Januari 2024   00:20 Diperbarui: 19 Januari 2024   16:46 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Pendidikan tinggi. (Sumber: KOMPAS/HERYUNANTO)

Topik pilihan Kompasiana kali ini menarik, beberapa baris pertanyaan sangat menarik untuk dijawab, diuraikan dan diceritakan berdasarkan pengalaman saat mendapat kesempatan memperoleh gelar di tertinggi pendidikan.

Apalagi memang rasio lulusan jenjang S2 dan S3 di negeri ini sangatlah sedikit. Berdasarkan sumber data di Kemendagri pada akhir tahun 2022, jumlah penduduk di tanah air yang lulus S2 sebesar 0,45%, sementara lulusan S3 jauh lebih langka, yaitu ada di angka 0,03 %.

Sebagai bagian dari manusia langka di negeri ini, tentu sangat menarik jika bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan admin Kompasiana. Mari saya respon satu persatu lima daftar pertanyaan tersebut.

1. Seberapa penting seseorang menempuh pendidikan Magister (S2) dan Doktor (S3)? 

Penting tidaknya pendidikan tinggi bagi seseorang tentulah sangat relatif, tapi tentunya pendidikan itu sendiri adalah sangat penting tanpa memandang jenjang. 

Teruntuk orang-orang yang ingin mempelajari sesuatu dari banyak perspektif dan berlandaskan pola pikir ilmiah, tentu saja hukumnya malah jadi wajib.

Kewajiban untuk menempuh jenjang pendidikan tertinggi semakin terasa wajib jika ditujukan bagi yang berprofesi sebagai tenaga pendidik, khususnya dosen.

Hal tersebut karena selain memenuhi kelengkapan administrasi sebagai seorang tenaga pengajar, tentu saja seorang pengajar kudu memiliki sudut pandang yang lebih luas terhadap suatu objek, itu semata-mata agar para murid pun bisa mendapatkan ilmu dengan dasar yang kuat dan dari berbagai perspektif.

2, Apa saja yang memengaruhi keputusan seseorang untuk melanjutkan studi ke S2 dan S3? 

Lagi-lagi jawabannya adalah relatif. Tapi rata-rata adalah demi kepentingan karir dan demi memenuhi rasa penasaran akan ilmu, selain alasan-alasan lain yang kadang tidak logis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun