Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pada Rencana Perjalanan yang Terasa Lama dan Gila

24 Desember 2023   14:38 Diperbarui: 24 Desember 2023   15:09 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: sohib.indonesiabaik.id

"..seminggu lagi.."

Dua kata itu menggantung, selama lebih dari tiga belas menit.   Menggumpalkan waktu tanpa ada yang bisa mencegahnya.  Aksara pun hanyar bisa diam, menunggu kelanjutan kalimat Rindu, walau dia bisa menduga-duga apa yang akan dikatakan perempuannya.

"..berapa lama,sebenarnya, Ra?"

Aksara memegang telapak tangan Rindu yang terasa lebih hangat dari biasanya, berusaha menenangkan apa yang pikiran perempuannya alirkan ke aliran darah di kedua telapak tangannya.  Ada gelisah yang terbaca..

"Cuma seminggu, itu pun kepotong waktu perjalanan.  Sedari Jogja harus transit dulu di Bandara Supadio, sebelum naik pesawat baling-baling ke Kapuas Hulu.."

Rindu hanya diam menyimak.  Aksara melanjutkan rencana perjalanannya ..

".. dari situ, katanya harus naik mobil lagi ke Betung Kerihun, sebelum nanti lanjut lagi ke Sentarum, dan rencana semalam ke Badau, mungkin menyeberang ke Malaysia.."

"Ngga usah menyeberang border, ya?"  Tiba-tiba Rindu memotong.

"Kenapa, Ri?"

"Kelamaan, acara nyeberang itu cuma rencana tambahanmu saja, kan?"   Rindu tahu sekali keinginan lelakinya, dan menghormatinya,  namun entah kenapa kali ini dia merasa itu adalah hal yang sebisa mungkin ditiadakan saja.

"Aku rencana sendirian saja menyeberang, Ri"

"Aku tahu, Ra.  Tapi, kelamaan.  Aku bisa gila .."  parasnya semakin dalam menunduk saat mengucapkan itu.

".. tapi, kan baru rencana, Ri.."

"Ngga usah, bisa kan, Ra?"  Ada penekanan nada di kalimatnya kali ini.  Aksara pun tersenyum, mengelus punggung tangan perempuannya pelan,  menenangkannya dengan satu kalimat singkat.. 

"Iya, ngga kok.  Nanti aku minta tim untuk langsung pulang setelah selesai urusan di Sentarum.."

Rindu menatapnya, ada senyum di situ..

"Jangan putus kasih kabar ya, Ra.."  

"Aku janji, Ri..

"Boleh aku minta sesuatu sebelum kamu pergi, Ra?"

"Apakah itu, Ri?"

"Share location, ya.. Aku hanya ingin merasa ikut dalam perjalananmu, paling tidak biarkan aku merasa seperti itu.."

Aksara mengangguk, dan mengucapkan kalimat yang selalu dia pegang dan dia tepati:

"Aku janji, Ri.."

Gumpalan waktu pun terurai, selanjutnya Rindu tersenyum saat mendengar rencana perjalanan Aksara di barat Borneo sepuluh hari ke depan, mendengarkan detil rencana basecamp-nya di Embaloh, tentang kemungkinan blank spot di beberapa titik, rencana survei mengelilingi Betung Kerihun dan sebagian Sentarum, kemungkinan menginap di rumah Betang dan tentu.. menunggu titik kepulangan kembali lelakinya, dan berusaha sabar tentu saja, dan selintas ada sesuatu yang menggerakkannya untuk bertanya lagi.

"Ra.."

"Ya?"

"Anggota tim kamu, ada yang aku kenal?"

Aksara hanya menggeleng saja, Rindu pun mengangguk, tersenyum lepas.

"Hati-hati ya selama kamu di sana.."

Aksara hanya mengangguk. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun