Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pada Waktu Menghilang

10 November 2023   16:39 Diperbarui: 10 November 2023   16:55 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: mexperience.com

".. where are you?.."

Sebaris pesan singkat itu muncul lewat notifikasi di telepon genggamnya, yang baru sempat dia tengok setelah beberapa saat setelah beraktivitas, pengunjung kafe memang cukup padat siang itu, barista pengganti dirinya sedang sibuk, sehingga dia terpaksa double shift hari ini.

Dia hanya tersenyum, membayangkan senyum manyun kekasihnya, yang pasti tak akan lelah mengirim pesan berkali-kali jika tak ada respon setelahnya.

"..sudah dua jam, kamu kemana?"

'Nah, kan'

Baru, setelah pelanggan agak sedikit dan memberinya jeda, cepat-cepat membalas pesan sebisanya, pada telepon genggam yang ujungnya masih terhubung dengan kabel charger.  

"maaf ya, pas lagi banyak pengunjung, I'll call u, ASAP"

..

"Kamu kenapa tadi? Kebetulan pas ga bisa megang handphone.."

"Lagi banyak orang?"

"Iya, banget.. Ada apa?"

"Kangen, kamu biasanya kirim pesan kalau sedang sibuk dan tak bisa membalas pesanku"

Tak urung dia tergelak.

"Kok, ketawa?"

"Kamu itu, lucu.  Aku kan ga kemana-mana"

"..tapi aku merasa kehilangan, tadi"

"Iya, maaf.  Kamu sedang apa?"

..dan begitulah, percakapan singkat, sederhana, tapi entah kenapa justru hal-hal remeh temeh seperti itu yang selalu berhasil mendekatkan mereka, sedari awal.

Bukankah, sejatinya memang hal-hal sederhana, yang sering dianggap tak penting oleh orang lain, justru adalah hal yang menarik dan sangat penting untuk sebagian orang, bagi sekelumit manusia, seperti contohnya mereka, yang hanya terkadang hanya perlu sebaris kalimat yang terdiri dari beberapa kata, untuk menenangkan, untuk sekedar memberi tahu udara, bahwa ada.

".. jangan pernah hilang..."

"Iya.., janji.."

Begitu saja, sebelum udara kembali dibauri aroma segar kopi pegunungan, sementara di sisi lain, motor kembali bergerak membelah jalan yang tak begitu padat memang, siang sedang melampaui titik kulminasinya, panas, tapi hatinya sudah sejuk, jalanan seakan berlimpah oksigen.

"..So close, no matter how far
It couldn't be much more from the heart
Forever trusting who we are
..and nothing else matters
.."
-M-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun