"Berapa banyak?" Katamu tiba-tiba.
"Eh, apa?" Kataku tergagap.
"..perempuan yang kau lempari senyum sampai sesiang ini?" Sudut bibirmu mengulas senyum, sementara matamu lurus ke utara, mukamu memerah semu.
"Kamu, ini .." Aku hanya terkekeh sambil meraup tubuhmu makin lekat ke pelukan.
Padahal itu hanyalah fragmen di senja, di sebuah teras di kaki bukit yang kabutnya turun tiba-tiba, tak sabar menunggu malam tiba.
‘Hari ke 73’ diam-diam batinnya menghitung, sangat random, semau-maunya dan tanpa dasar awalan yang jelas ..
“Eh?” Sedikit terusik rupanya.
“Kamu denger apa yang barusan aku gumamkan?”
Yang ditanya hanya mengangguk, sambil kembali asik bergelung dalam dekapan, matamu kembali terpejam, sepertinya menikmati debur ombak halus yang sesekali datang, seperti waktu-waktu sebelumnya, menikmati waktu dengan cara yang paling sederhana- katamu berulangkali.
Landscape rahasia yang mereka temukan secara tak sengaja beberapa bulan silam itu, memang tiada duanya sepertinya, dan tak ada niat membaginya dengan siapapun ..