Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jika Hujan

27 Juni 2023   23:00 Diperbarui: 28 Juni 2023   04:19 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: newsroom.unsw.edu.au

mati-matian aku menyusun kalimat serapi mungkin
hanya untuk mengesankanmu waktu itu,
yang katanya diam-diam merindu
tapi tertengok sejenakpun tidak

cara pandangmu terhadap hidup
dan segala kekhawatiran yang melingkupinya
adalah sejumput luka yang kau nikmati dan tak pernah aku pahami

tapi: cukup aku, katamu - dan

"kamu tak perlu apa-apa selain berlalu, 
dan lupakan bertahun yang dahulu"

lalu dedaun ficus yang jatuh
menghelai di dekat kaki kita menjejak beton tua
dan tawa malu-malu, serta bola mata yang berlarian menghindar

cukup beberapa menit,
merubah rekah yang mulai berubah dari kuncup
untuk kembali membatu dan hening

susah-payah aku menyusun kalimat sebagus mungkin
untuk bercerita dan luruh sesat dalam kabut
hanya untuk mendengar sepotong ceritamu yang tak pernah utuh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun