Perlu proses cukup panjang sebelum menemukan grup musik unik dari Jepang yang seluruh anggotanya perempuan ini. Â Tak sengaja dulu menemukan video klip dari Eu*Phoria, cuma ada 4 video klipnya yang bisa ditemui di youtube dan semuanya menurutku keren, lebih-lebih jatuh hati dengan permainan gitar Tomo-Zo yang lepas dan keren. Â Sound gitarnya pun khas, apalagi saat membawakan part di lagu Proud dengan Gibson-nya. Â Seakan-akan melihat Slash dalam versi lain.
Tak cuma Tomo-Zo, permainan Reona sang keyboardis pun tak kalah apik, rapi sekali. Â Sampai akhirny Eu*Phoria bubar dan dua anggotanya yaitu Tomo-Zo dan Reona membentuk band baru bernama Doll$Boxx bersama Hana, drummer yang selalu berpenampilan serius dan juga memiliki skill gitar yang apik, juga Koga pemain bass yang enerjik dan atraktif saat di panggung. Â Doll$Boxx juga diperkuat Fuki yang merupakan vokalis band Light Bringer.
Beberapa lagu Doll$Boxx memperlihatkan kekuatan yang berimbang antara bass Koga, dentuman drum Hana, permainan keyboard Reona, melodi Tomo-Zo dan juga vokal Fuki yang powerful, seperti di lagu Merrily High Go Round.  Rekaman maupun permainan mereka live di panggung sama dahsyatnya.  Atau coba deh cek lagu Shout Down jika ingin melihat permainan dahsyat gitar Tomo-Zo di tengah-tengah lagu.
Belum selesai dengan Doll$Boxx, ternyata muncul lagi band Gacharic Spin, anggotanya sama persis dengan Doll$Boxx, hanya vokalisnya yang diisi oleh Angelina 1/3, sedang posisi drummer di isi oleh Yuri sejak 2019. Hana sendiri selain kadang masih memainkan drum, kadangkala juga juga menadi vokalis dan seringkali megang gitar pula.
Lama tak mendengarkan lagu-lagu mereka, sampai akhirnya barusan cek youtube dan menemukan lagu terbaru Gacharic Spin yang berjudul Lonely Mart, rekaman live mereka di Line Cube Shibuya. Â Lagu yang membuat aku terpukau, permainan mereka jauh lebih rapi, apik dan berkembang. Â Komposisinya juga sangat bagus, jauh dari lagu-lagu Gacharic Spin beberapa waktu yang lalu yang terkesan semau-maunya walau tetap bagus sih.
Lonely Mart yang dibuka dengan permainan keyboard Reona yang pelan, kalem, lalu pelan-pelan vokal masuk, gitar pun hadir di latar belakang. Â Senyap sejejak untuk diisi oleh suara Angelina dan keyboard Reona, dan sekilas masuk melodi dari Hana yang kok ya keren sekali! Vokal Angelina yang bulat menghentak di pertengahan lagu, sementara gitar Tomo-Zo dan Hana bersahutan ditingkahi bass Koga. Â Permainan drum Yuri yang eskalasinya meningkat di tiga perempat lagu menambah komposisi lagu ini semakin megah dan mewah. Walau formatnya live tak kualitasnya setara recording di studio.
Selain permainan para pemainnya yang keren, penampilan mereka juga unik sungguh. Â Terkesan asal-asalan, seadanya, penuh warna warni, termasuk rambut Angelina yang merah menyala dan Hana yang rajin membiru, namun itu justru menambah nilai kekerenan mereka.
Tak terasa, sambil menuliskan artikel ini, sudah tiga kali lagu Lonely Mart itu diputar, didengarkan, dinikmati, yang walaupun tak mengerti artinya karena dalam bahasa Jepang, namun emosinya sampai dan komposisi musiknya sungguh, apik. Â Syukur masih ada yang rajin bikin lagu bagus di jaman orang-orang yang bermain musik bagus semakin langka ditemukan. Â Viva Gacharic Spin!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H