Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pedagang-Pedagang di Pasar Bauntung Banjarbaru

25 Maret 2023   06:45 Diperbarui: 25 Maret 2023   07:15 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambaran dari pintu belakang pasar | dokpri

"Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat sembilan bagian pintu rezeki." (HR Ahmad).

Sabda Rasulullah SAW terkait profesi pedagang tersebut seringkali membuat saya iri dengan siapapun yang memiliki passion di dunia dagang, tentu saja dengan cara dan jalan yang jujur dan benar.  Apalagi Baginda Rasululullah sendiri memberi contoh terhadap pekerjaan tersebut sejak beliau mengikuti pamannya Abu Thalib untuk ikut dalam rombongan dagang ke Syam sejak usia 12 tahun.

Di dekat rumah, kebetulan berdiri pasar Bauntung yang merupakan relokasi dari pasar lama yang telah ditutup.  Walaupun telah diresmikan sejak dua tahun silam, nyatanya saya sendiri baru rajin menyambangi pasar yang cukup tertata rapi dan bersih itu sejak awal tahun ini, tepatnya saat mencari makanan ringan favorit yang ternyata susah ditemui di minimarket terdekat.

Bagian yang cukup saya suka dari pasar adalah lorong depan sebelum memasuki bagian dalam atau bagian utama dari pasar, ada lukisan sketsa kantor walikota yang merupakan bangunan tua yang dipertahankan sampai sekarang dan menjadi salah satu ikon kota Banjarbaru.

dokpri
dokpri

Selain mencantumkan nomor lorong utama di bagian depan, selain gerbang lorong di bagian belakang, juga menampilkan informasi tentang tata letak secara detail tempat jualan yang ada di bagian dalam.  Jadinya membantu bagi pelanggan yang ingin berbelanja di dalam pasar.

dokpri.
dokpri.

Di bagian depan ada berbagai toko yang menjual berbagai keperluan, rata-rata adalah toko kelontong dan yang menjual berbagai keperluan lainnya seperti peralatan rumah tangga dan perlengkapan dan bahan kue.  Memasuki bagian dalam di barisan pertama, akan akan ditemui para penjual pakaian, mainan anak, makanan ringan dan ada juga yang jualan emas.

dokpri
dokpri

Memasuki lorong dan baris selanjutnya sebagian menjual bahan makanan dan bumbu dapur.  Dan bagian ini masih di area los kering.  Pasar yang cukup luas, rapi, bersih dan atapnya pun cukup tinggi menjadikan pasar ini tak terasa lega dan tidak pengap.  Coba semua pasar seperti itu, mungkin pengunjung dan pembeli juga bakal betah bertransaksi

dokpri
dokpri

Luas bangunan seluas 1,7 hektar ini dulunya adalah stadion olahraga yang kondisinya sudah tidak kondusif lagi, keputusan pemerintah kota mengubahnya menjadi pusat perdagangan sepertinya adalah sebuah keputusan yang tepat, apalagi lokasi pasar yang lama di tengah kota sudah begitu semrawut dan padat.

bagian tengah pasar yang lega | dokpri
bagian tengah pasar yang lega | dokpri

Memasuki bagian tengah dan belakang, maka sampailah pengunjung di los basah atau di bagian jualan ikan dan sayuran.  Tempatnya pun masih relatif luas, dan pandangan juga cukup memudahkan pembeli untuk mencari dagangan yang diinginkan.  Uniknya di bagian paling tengah los pasar, disediakan barisan kursi bagi pengunjung yang ingin sejenak beristirahat setelah capek berkeliling, atau bagi para bapak yang ingin duduk menunggu para ibu yang lagi sibuk berkeliling mencari pedagang langganannya.

tuh, enak kan nyari ikan dan sayuran | dokpri
tuh, enak kan nyari ikan dan sayuran | dokpri

Di bagian belakang ada spot foodcourt yang menjual berbagai panganan yang bisa dinikmati di tempat, sangat berguna bagi pengunjung ataupun pedagang yang mungkin kehausan dan juga ingin mengisi perut di tengah-tengah transaksi.  Tapi berhubung sedang bulan puasa, maka toko-toko yang menjual makanan siap saji di tempat tentu saja pada tutup.  

Kerennya disediakan juga meja dan bangku bagi yang ingin menikmati makanan di situ, dan cukup tertata rapi dan nyaman, sungguh memanjakan pengunjung pasar ini.

meja bangku foodcourt | dokpri
meja bangku foodcourt | dokpri

Bagian paling belakang, selain ada beberapa spot parkir untuk motor pengunjung dan pedagang, terdapat beberapa penggilingan daging bagi yang ingin bikin bakso dan juga pengolah mi dan kulit pangsit, juga produsen bumbu yang digiling di situ, tempatnya juga tidak sumpek dan cukup luas.

bagian belakang pasar | dokpri
bagian belakang pasar | dokpri

Satu lagi bagian yang menurut saya keren adalah ada papan monitor berisi informasi mengenai harga barang yang up to date,  terpasang di bagian atas los sayuran dan daging/ikan. Tepatnya di depan area foodcourt.  Jadi sekilas saja bisa terlihat harga standar barang-barang keperluan dan bahan pokok saat ini, sangat membantu sebagai sarana informasi tambahan di dalam pasar.

informasi harga bahan pokok | dokpri
informasi harga bahan pokok | dokpri

Mungkin sedikit kekurangan dari Pasar Bauntung ini hanyalah parkirannya yang masih terasa panas, berhubung masih baru dua tahun, maka hanya sedikit bagian yang terlindungi oleh pohon, apalagi saat siang hari, bisa dipastikan parkir sepeda motor sangat terasa panasnya.  Padahal parkirannya juga bisa dibilang sangat luas, konon bisa menampung 267 kendaraan roda empat dan 270 roda dua.

tempat parkir yang luas  | dokpri
tempat parkir yang luas  | dokpri

Jadi begitulah gambaran pasar kebanggaan Kota Banjarbaru, semoga kebersihan dan kerapian yang ada sekarang bisa terus terjaga.  Apalagi aerasi udara di dalam pasar cukup terjaga sehingga tidak terasa sumpek dan tak terasa polusi udara juga.  Mudah-mudahan nantinya juga makin berkembang dan untuk parkiran sepeda motor bisa lebih terperhatikan.

Demkianlah.

gambaran dari pintu belakang pasar | dokpri
gambaran dari pintu belakang pasar | dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun