Luas bangunan seluas 1,7 hektar ini dulunya adalah stadion olahraga yang kondisinya sudah tidak kondusif lagi, keputusan pemerintah kota mengubahnya menjadi pusat perdagangan sepertinya adalah sebuah keputusan yang tepat, apalagi lokasi pasar yang lama di tengah kota sudah begitu semrawut dan padat.
Memasuki bagian tengah dan belakang, maka sampailah pengunjung di los basah atau di bagian jualan ikan dan sayuran. Â Tempatnya pun masih relatif luas, dan pandangan juga cukup memudahkan pembeli untuk mencari dagangan yang diinginkan. Â Uniknya di bagian paling tengah los pasar, disediakan barisan kursi bagi pengunjung yang ingin sejenak beristirahat setelah capek berkeliling, atau bagi para bapak yang ingin duduk menunggu para ibu yang lagi sibuk berkeliling mencari pedagang langganannya.
Di bagian belakang ada spot foodcourt yang menjual berbagai panganan yang bisa dinikmati di tempat, sangat berguna bagi pengunjung ataupun pedagang yang mungkin kehausan dan juga ingin mengisi perut di tengah-tengah transaksi. Â Tapi berhubung sedang bulan puasa, maka toko-toko yang menjual makanan siap saji di tempat tentu saja pada tutup. Â
Kerennya disediakan juga meja dan bangku bagi yang ingin menikmati makanan di situ, dan cukup tertata rapi dan nyaman, sungguh memanjakan pengunjung pasar ini.
Bagian paling belakang, selain ada beberapa spot parkir untuk motor pengunjung dan pedagang, terdapat beberapa penggilingan daging bagi yang ingin bikin bakso dan juga pengolah mi dan kulit pangsit, juga produsen bumbu yang digiling di situ, tempatnya juga tidak sumpek dan cukup luas.
Satu lagi bagian yang menurut saya keren adalah ada papan monitor berisi informasi mengenai harga barang yang up to date, terpasang di bagian atas los sayuran dan daging/ikan. Tepatnya di depan area foodcourt.  Jadi sekilas saja bisa terlihat harga standar barang-barang keperluan dan bahan pokok saat ini, sangat membantu sebagai sarana informasi tambahan di dalam pasar.