Kekaguman saya dengan sosok Jessica Watson semakin menjadi saat dia ternyata pengidap disleksia, bayangkan saja dengan keterbatasan seperti itu diharuskan membaca peta sepanjang perjalanan, pasti sangat melelahkan fisik dan mental. Â Belum lagi urusan logistik karena sama sekali tak boleh mampir pelabuhan manapun sepanjang perjalanan, total harus sendirian mengapung di atas birunya lautan.
Terbayang juga mengatasi berbagai kesulitan selama perjalanan sendirian, touring di darat sendirian saja betapa susahnya, apalagi di atas laut, di film digambarkan bagaimana dia mengatasi kapal yang sedikit bocor, padahal kenyataannya selama perjalanan dia beberapa kali melakukan perbaikan, yaitu pada monitor baterai, kompor, generator bertenaga angin, wc bahkan pompa minyak pada mesin, tak terbayangkan persiapan yang dilakukan dan kemampuan yang dimilikinya.
Film yang berdasarkan kisah nyata ini patut ditonton, terutama sesuai judulnya untuk menumbuhkan semangat bagi siapapun yang punya mimpi, bahwa semuanya bisa diwujudkan dengan kerja keras, belajar dan tentu saja membuktikan bahwa apapun bisa terjadi asal yakin dan fokus terhadap apapun mimpi yang ingin dicapai.
Oh iya, pada akhir film diperlihatkan footage bagaimana Jessica Watson yang asli saat mendarat di pelabuhan Sydney yang disambut dengan meriah oleh warga sekitar dan oleh Perdana Menteri Australia saat itu, tentu saja juga langsung dipeluk dengan haru oleh kedua orangtua dan saudaranya. Â Keren.
Dan sekedar informasi, film bagus ini bisa ditonton di Netflix sejak Februari 2023 ini. Â Demikianlah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
