Bahkan secara tak langsung kaum akademik pun memberi pembenaran atas eksploitasi hutan secara tak wajar, karena bagaimanapun dulu HPD tak akan bisa beroperasi tanpa ada rekomendasi dari tim akademis. Â Pun dilindungi secara hukum karena mendapat ijin dari pihak yang berwenang.
Hal-hal tersebut di atas yang mengakibatkan kepikiran bahwa anomali cuaca beberapa hari terakhir ini semata-mata peringatan langsung dari alam, akan kesewenang-wenangan bertahun terhadap pemerkosaan bumi beserta segala sumberdaya alamnya dengan serakah. Â Generasi berikutnya cuma bisa marah dan bingung menerima akibatnya.
Tapi adakah yang peduli sekarang? Alam tetap saja dirusak, pertambangan tetap saja merajalela, perkebunan sawit yang haus air itu tetap saja meluas. Â Semua terus sibuk masing-masing, dan baru akan ribut saat bencana datang. Â Itupun seringkali menyebalkan, karena nyatanya yang mendapat kuasa dan uang dari alam, justru berada di tempat yang aman dan jauh dari bencana. Â Sementara masyarakat di sekitar bencana yang mendapat getahnya.
Saat ini mungkin cuma bisa berdoa, semoga saja cuaca ekstrim ini tak berlangsung lama dan alam masih bisa terselamatkan dan terjaga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI