Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bersepeda 27 Kilometer Menuju Kantor

27 Desember 2022   12:02 Diperbarui: 27 Desember 2022   12:24 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pertigaan padang panjang | dokpri
pertigaan padang panjang | dokpri

Dari pertigaan itu jalanan sedikit rolling, sedikit naik turun dan sekitar 5 km dari itu sampailah di persimpangan lagi.  Pertigaan tepatnya, jika ke kanan itu menuju Tahura Sultan Adam, destinasi sepeda tempat iseng mencari tanjakan di hari sabtu, bisa pula ke arah Kiram tempat penyelenggaraan MTQ Nasional ke 29 di bulan Oktober silam.

Tapi dari persimpangan itu, lurus saja menuju kantor, yang masih 9 kilometer lagi.

difoto dari arah sebaliknya | dokpri
difoto dari arah sebaliknya | dokpri

Nah, sekitar 4 kilometer dari pertigaan tersebut, yang jalannya sudah lumayan sering naik turunnya, sampailah di titik jalan yang sering membuat malas saat ke kantor.  Soalnya di titik tersebut ada terdapat persimpangan tempat keluar masuk mobil truk yang mengangkut galian C berupa batu gunung untuk bahan fondasi bangunan.

Jalan sedikit rusak dan yang jelas sering becek karena lewat truk yang bannya membawa tanah dari galian, hal yang sebenarnya membuat bingung, bagaimana bisa pertambangan bisa terus berlangsung, sementara rasanya daerah itu sudah masuk kawasan tahura yang harusnya dilindungi.

jalan yang hedeh | dokpri
jalan yang hedeh | dokpri

Tak peduli motor, mobil ataupun sepeda, bisa dipastikan pasti akan kotor saat melewati titik jalan itu, menyebalkan memang.  Saat musim tidak hujan pun, selalu ada mobil tangki yang rajin menyiram jalanan sekitar situ, konon katanya supaya debunya tak mengganggu warga sekitar situ.  Tapi kan jalanan jadi becek dan jadi genangan lumpur.

Tak begitu jaduh dari situ, ketemu pertigaan dan jembatan yang rencananya tembus ke Kabupaten Tanah Bumbu, dari situ sudah memasuki wilayah hutan lindung, dan lagi-lagi ada perusahaan tambang galian C yang beroperasi dan mulai merusak bukit sekitar situ.  Lagi-lagi cuma bisa bingung kenapa hutan lindung bisa ada pembiaran pengrusakan alam begitu?

jembatan kotor | dokpri
jembatan kotor | dokpri

Padahal jembatan itu belum berapa lama dibangun, entah berapa lama nantinya akan bertahan jika setiap hari ada ratusan truk  yang lalu lalang melewatinya.  Enak benar ya pengusaha tambang itu, merusak alam, dapat duit, tanpa peduli lingkungan sekitar.  Apalagi di bawah jembatan itu sungai yang mengalirkan air bersih dari waduk dan gunung sekitar situ, dan ada banyak tambak ikan warga sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun