Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Memilih Bengkel Motor Tua

29 November 2022   20:33 Diperbarui: 29 November 2022   20:44 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau motor baru sih gampang, tinggal masukin bengkel resmi sesuai merk, ditinggal bentar tak sampai seharian juga beres.  Masalah ada pada motor yang usianya sudah relatif uzur, ada saja alasan mekanik bengkel untuk bersusah payah memperbaikinya.

Seperti saat mau service motor Supra Fit yang tahun ini tak terasa sudah sweet seventeen,  padahal dari awal pertama dibeli sering masuk bengkel resmi biar gampang kalau ada kerusakan selain tentu saja dulu masih ada gratisan servisnya.  Sampai kira-kira empat atau lima tahun silam harus masuk bengkel lagi, ada suku cadang yang ternyata sudah tak tersedia.  Dan mekaniknya pun seperti ogah-ogahan menindaklanjutinya.  

Itu motor tahun milenal lho, apakabar dengan motor Excellent kelahiran 1987 itu.  Suku cadangnya sebagian besar harus dibeli online karena di toko-toko suku cadang motor di sini sudah tidak menyediakannya lagi.  Tapi itu tak mengapa, sepanjang nantinya enak dipakai.

Masalah yang terjadi adalah terkadang juga tak semua bengkel bisa memperbaiki motor yang sudah ketinggalan jaman itu, apalagi motor dua tak adalah termasuk barang yang langka.  

Maunya ya pas masuk bengkel itu, mekaniknya memeriksa dulu secara keseluruhan rusaknya apa, baru nanti dikasih tau ke customer rusaknya apa saja, biar nanti suku cadangnya dicarikan, biar nanti pas bongkar pasang tak harus sampai berkali-kali.

Kebetulan bengkel dekat rumah ternyata sistem kerjanya tidak begitu, mekanik di sana membongkar pasang motor sesuai rekues empunya motor saja.  Jadinya cuma sekedar menindaklanjuti hasil diagnosis dari pelanggan.  Padahal kita juga seringkali tidak mengerti rusaknya di bagian mana persisnya.

Jadi saja kemarin saat harus turun mesin, ternyata harus ada dua bagian suku cadang lagi yang seharusnya juga diganti sebelum mesin dipasang kembali.  Tapi apa yang kudu diganti itu tak diberitahu.  Jadi saja harus bolak balik bengkel sampai tiga kali.  Itupun ternyata belum selesai.  Masih ada bagian ke empat nantinya.

Susah memang mencari mekanik motor yang bagus, kalaupun ada biasanya antriannya pasti panjang.  Mekanik ideal yang harusnya seperti dokter, memeriksa dulu kerusakan secara menyeluruh, baru ngasih catatan resep ke empunya motor untuk ditindaklanjuti dengan membeli spare part yang diperlukan.

Kalau sudah seperti itu kadang geregetan dan pengen buka bengkel motor sendiri. Jadi, begitulah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun