Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ingatan yang Luber Saat ke Jember

19 November 2022   13:44 Diperbarui: 19 November 2022   13:53 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sudut pusat kota Jember | dokpri

Logat penduduk sekitar juga tak kalah menarik, mungkin karena dekat dengan pulau Madura, maka mereka berbicara dengan logat khas dari pulau tersebut.  Walau begitu penduduk yang saya tanya sewaktu sempat-sempatnya cukur rambut di situ bilang bahwa mereka penduduk asli Jember, cuma logatnya saja yang persis sama.

kantor pemerintahan Kab. Jember | dokpri.
kantor pemerintahan Kab. Jember | dokpri.

Beberapa hal yang membuat sadar bahwa sedang berada di jaman sekarang adalah kafe-kafe yang menyuguhkan kopi kekinian olahan para barista muda yang ada di beberapa sudut kota, selain sepeda motor metik jenis Beat yang lalu lalang nyaris setiap beberapa detik di sepanjang jalan.  Selain itu, waktu kembali terasa membeku saat melihat bangunan-bangunan tua yang masih ada di pinggir-pinggir jalan utama.

rumah tua dekat penginapan | dokpri
rumah tua dekat penginapan | dokpri

Karena waktu yang tak lama berada di kota itu, maka saya pun hanya sempat berputar-putar di sekitar kota saja, selain juga sempat masuk ke dalam kampus Universitas Jember yang rindang.  Sepertinya mungkin kalau lebih lama lagi harusnya menyenangkan bisa mendatangi kebun tembakau, Taman Nasional Meru Metiri dan juga beberapa pantai di sekitar Jember.

Tapi bisa berkeliling di kota tua yang sepertinya membuat waktu seakan enggan beranjak dari situ itupun sudah sangat menarik, lebih-lebih bagi penggemar barang antik sepertinya menyenangkan untuk berburu di situ.  Seperti saya yang sempat-sempatnya menemukan sepeda klasik yang terparkir di depan sebuah toko, lalu bertanya dan ngobrol dengan pemiliknya.  Walau saat itu ternyata koleksinya untuk dipakai sehari-hari dan tidak dijual.

Jadi begitulah, sesekali berjalan-jalan ke sebuah kota kecil yang luput dari glorifikasi media, menikmati kehidupan yang seakan berjalan lebih lambat dibanding di tempat lain, sambil berjalan kaki atau bersepeda santai sata pagi hari.  Itu sangat menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun