Makanya saat di Jogja, rasanya tenang dan nyaman saat di jalan. Pas di lampu bangjo, begitu sebutan untuk lampu merah di perempatan atau pertigaan.
Orang cuma menyalakan klakson untuk memberi tanda bagi yang lain bahwa lampu sudah ijo, dan saatnya berjalan lagi. Cukup sekali tak perlu berkali-kali, seakan yang lain budeg dan telinganya sendiri yang normal.
Tak Usah Merasa Istimewa Hanya Karena Lebih Besar
Sekali lagi, di jalan semua punya hak yang sama atas jalan umum. Tak usah merasa paling hebat hanya gara-gara naik kendaraan yang lebih besar dan bagus.Â
Hormati juga pengendara lain, tak perlu merasa istimewa. Makin besar kendaraan, harusnya sadar bahwa space satu kendaraannya di jalan sebenarnya bisa untuk beberapa kendaraan lainnya. Makin besar harusnya bisa makin sadar dan menghargai pengguna jalan lainnya.Â
Misal gini, untuk satu mobil yang memenuhi jalan, harusnya bisa untuk beberapa buah motor, bisa untuk beberapa sepeda.Â
Sadari hal itu sebelum misuh-misuh di jalan menganggap motor bikin macet misalnya. Coba deh sesekali ngaca kalau berpikiran seperti itu, sebenarnya yang bikin penuh jalan itu apa dan siapa?
Belum lagi karena ukurannya lebih besar lalu merasa lebih hebat. Misal pernah kejadian rombongan motor gede yang karena merasa mendapat pengawalan, lalu semena-mena menerobos lampu merah yang di beberapa perempatan ring road Jogja beberapa waktu silam.Â
Saat dihentikan sepasang pengendara sepeda, malah ngamuk-ngamuk. Padahal cuma untuk mengingatkan hak pengguna jalan lainnya saja, kok.
Terburu-buru Buat Apa?