Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Penulis-penulis Novel yang Identitasnya Misterius

17 Oktober 2022   20:40 Diperbarui: 17 Oktober 2022   20:53 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sampul novel Epilog Balada si Roy / Goodreads.com

Kalau sekarang ada istilah akun alter, untuk akun rahasia yang dimiliki seseorang selain akun pribadi resminya.  Hal yang biasanya dilakukan untuk melakukan aktivitas tersembunyi dan tak bisa dilakukan dengan akun aslinya, mungkin untuk kepo atau untuk hal-hal lainnya.

Beda dengan jaman dulu, sekitar tahun 90-an banyak penulis yang menggunakan nama samaran untuk karya tulisnya, seakan-akan mereka menyembunyikan identitas pribadinya.  Hanya orang-orang terdekat yang tahu persis siapa penulis di balik tulisan-tulisan yang bertebaran di koran atau majalah atau bahkan buku.  Nama penulis yang dicantumkan di karyanya seringkali tak berhubungan dengan nama aslinya.

Beberapa penulis misterius itu bahkan ada yang baru diketahui setelah sekian lama, itupun tak semua yang terkait hal pribadinya bisa dketahui pembaca atau penggemarnya, sangat sedikit informasi yang bisa didapatkan mengenai mereka.

Beda hal dengan jaman sekarang, identitas seorang penulis sudah pasti bisa diketahui, walaupun masih ada juga yang kehidupannya masih misterius.  Publikasi sepertinya cukup dengan membaca karyanya tak perlu menilik kehidupan mereka. Empat orang penulis di bawah ini bisa diambil contoh terkait kemisteriusannya.

Gola Gong

Dulu, nyaris tak ada yang tahu identitas penulis serial Balada si Roy, yang berkisah tentang anak muda pemberontak yang suka bertualang, backpackeran ke seluruh penjuru Indonesia sampai melanglang buana ke negeri tetangga.  Memang di ada fotonya kadang terlihat di sampul belakang buku atau di beberapa majalah. Walaupun begitu tak ada yang tahu nama aslinya, padahal dia dengan nakal beberapa kali menuliskan nama aslinya, yaitu Heri H. Haris di puisi yang biasa dijadikan pembuka setiap judul ceritanya.

Kisah petualangan di Roy begitu nyata, karena sejatinya memang ditulis berdasarkan petualangan pribadinya.  Fotonya yang sering terlihat sambil memanggul ransel, pasti terlihat dari sisi sebelah kanan, hal itu sebenarnya dikarenakan tangan kirinya sendiri buntung sampai ke pangkal lengan, hal misterius lainnya yang tak banyak orang yang tahu, sampai bertahun kemudian dia bercerita tentang fisik dan kehidupan nyatanya.

sampul novel Bila / Goodreads.com
sampul novel Bila / Goodreads.com

bubin LantanG

Penulis asal Bandar Lampung ini juga tak kalah misterius kehidupannya, bahkan sampai sekarang.  Tak banyak yang tahu bahwa nama penulisnya itu merupakan anagram dari kata bulan bintang. Tak banyak tahu pula bahwa pengarang serial Anak-anak Mama Alin itu nama aslinya Adalah Ferry Irwanto, mantan wartawan koran ternama di negeri ini.

Identitas aslinya sebagai ahli ekonomi idealis lulusan negeri Belanda pun tak banyak yang mengetahuinya.  Bahkan saking misteriusnya seorang bubin ini, dia menciptakan identitas alter lagi saat membuat noverl berjudul Bila.  Novel itu seakan-akan disusun oleh dua orang, yaitu dia sendiri dan Dian Bara, salah tokoh yang dia ciptakan di Anak-anak Mama Alin, padahal Dian Bara itu ya dirinya sendiri juga. 

Identitas aslinya sangat tertutup sampai saat ini, tak banyak orang tahu persis kisah hidupnya sedari besar di Lampung untuk kemudian hijrah ke Jakarta dan sekarang menetap di USA.  Mungkin sedikit banyak cuma bisa dikira-kira saat membaca novel terakhirnya yang berjudul Kisah Langit Merah. 

sampul buku Pesan Rahasia / Goodreads.com
sampul buku Pesan Rahasia / Goodreads.com

bung Smas

Lagi-lagi tak banyak yang tahu identitasnya, bahkan nama aslinya yang sebenarnya sering juga dia pakai untuk menulis karya lain selain kisah detektif anak-anak yang menjadi ciri khasnya.  Nama bung Smas lebih populer dibanding Slamet Mashuri, seorang penulis produktif yang ternyata aslinya adalah guru olahraga.

Bayangkan saja di jaman dulu masih pakai mesin ketik dia mampu menerbitkan serial Si Noni yang jumlah bukunya 14 jilid hanya dalam waktu 4 tahun saja.  Menilik alur ceritanya juga detil sekali, bisa dipastikan bahwa pengetahuannya melebihi yang orang ketahui.  Cuma sekilas nama dan pekerjaan aslinya saja yang diketahui.  Domisili, pekerjaan lain, kehidupan sehari-harinya tak pernah ada yang mempublikasikannya, dan sepertinya dulu yang bersangkutan juga tak pernah ingin membuka hal-hal terkait kehidupan pribadinya ke media.

Sampul buku Maryamah Karpov / Goodreads.com
Sampul buku Maryamah Karpov / Goodreads.com

Andrea Hirata

Walaupun banyak yang mengetahui bahwa pengaran tetralogi Laskar Pelangi ini aslinya dari Belitong dan sampai-sampai dibuat replika sekolahnya di Gantong. Tak ada yang mengetahui secara persis sampai sekarang apakah yang ditulisanya di tetralogi itu adalah murni kisah hidupnya.

Tak ada yang tahu kisah jalan hidupnya yang sebenarnya, dan tak ada yang tahu bagaimana kehidupan pribadinya.  Sampai-sampai pernah ada berita tentang seseorang yang mengaku sebagai (mantan) istrinya, pun tak ada yang tahu persis cerita sebenarnya dan kelanjutannya.

Andrea benar-benar hanya dikenal lewat karya-karyanya yang seringkali waktu kemunculannya pun sangat tak bisa diduga.  Beda dengan penulis lain yang terkadang memaparkan proses kreatifnya, penulis yang satu ini benar-benar tertutup.  Bahkan meskipun namanya sudah masuk ke dalam wikipedia, tak ada sama sekali detil tentang fakta lain selain tentang karyanya, tempat tinggalnya dimanapun tak ada yang tahu, selain orang terdekatnya tentu saja.

/

Begitulah beberapa penulis yang identitasnya tergolong misterius.  Sebenarnya selain para penulis yang terkenal dan produktif tersebut, pada pertengahan tahun 2000-an, muncul fenomena yang sama dengan banyak blogger  di negeri ini, rata-rata mereka menulis karyanya di blog dengan nama samaran.  Sampai akhirnya satu-persatu terkuak akibat keakraban para blogger yang berujung pada aktivitas kopdar alias kopi darat.  Hal yang sekarang sudah langka, karena rata-rata identitas seseorang bisa di lihat dari akun sosial medianya.

Pilihan menyembunyikan identitas aslinya itu, tentu saja mungkin terkait privacy, atau alasan-alasan lain yang cuma diketahui oleh sang pemilik identitas.  Biarlah tetap begitu, karena toh hal-hal misterius biasanya terus tetap menyenangkan untuk dipikirkan dan diduga-duga, sampai kapanpun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun