.. iya, sengaja judulnya pakai istilah yang justru saya taunya berkaitan dengan bencana.  Saya juga barusan tau definisi aslinya, yaitu  "..... serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana"
intinya, itu adalah tindakan preventif yang diperhitungkan atas kejadian negatif yang bakal terjadi, kira-kira seperti itu. Â Jadi begitulah, Â yang dilakukan seorang Ava, tokoh utama dalam novel kedua karya Ika Natassa yang saya baca setelah Critical Eleven yang saya baca beberapa tahun silam.
Ava mengantisipasi catastrophic di dalam hidupnya, belajar untuk mengatasi bencana  yang menimpa hari-hari dan hatinya, walaupun beberapa kali gagal.  Selain berkelahi dengan perasaan dan pikirannya sendiri memilah antara realita sebagai perempuan biasa yang juga punya beberapa masalah dan sisa-sisa penghayatan perannya saat menjadi seseorang saat menjalani perannya sebagai pemain film yang sedang dalam puncak karirnya.
Intro cerita di halaman-halaman pertama novel ini cukup mengejutkan dan bikin mengernyitkan kening, rada shocking, karena berkisah tentang seorang Raisa, sampai akhirnya terurai pelan-pelan bagaimana transformasinya menjadi seorang Ava, yang selalu tidak mudah dan melalui metode yang dipelajarinya secara otodidak.
Menariknya ada beberapa teori tentang keuangan bisnis dan perfilman yang menarik untuk dipelajari, juga beberapa quotes tentang bagaimana sebenarnya hidup yang sucks ini. Â Juga tentang playlist yang banyak saya tidak tau, karena memang tak biasanya.
Salah satu bagian yang sangat menghibur, adalah kehadiran seorang sahabat bernama Lara, yang sifatnya jauh dari namanya. Â Dia dihadirkan sebagai katalisator yang memperbaiki perasaan Ava atas segala kejadian yang seringkali menghantam love & life-nya.
Alur novel yang konon disusun sejak tahun 2018 ini menarik untum dibaca, walau kadangkala kaget dengan beberapa bagian alur maju mundurnya dan kadang tiba-tiba diajak melompat dari scene satu ke scene lainnya tanpa peringatan.
Riset yang dilakukan atas novel ini sepertinya mengadaptasi depth interview dengan para ahlinya serta tentu saja berdasarkan observasi langsung atas kerjaan novelisnya yang saya baru tau kalo kerjanya di bank hehe
Oh iya, salah satu bagian yang menarik bagi saya, yaitu terkait dengan istilah intangible rewards, Â yang sebenernya merupakan salahsatu keyword dalam novel ini. Â Entah kenapa sedari dulu saya seneng dengan kata intangible, yang terkait value, dan memang jarang orang ngeh akan hal tersebut.
Ini novel yang menarik, soalnya jarang saya bisa menuntaskan satu novel dalam satu hari, kecuali benar-benar keren alur ceritanya sehingga bikin penasaran hingga harus dituntaskan secepat-cepatnya.