tut wuri handayaniÂ
Bagian ini yang mungkin sampai saat ini paling menyenangkan, yaitu belajar memberi semangat bagi (maha)siswa. Â Meyakinkan bahwa mereka mampu untuk menuntaskan dan mengerti materi yang disampaikan, Â dan nantinya pasti bisa membandingkan antara teori dengan kenyataan di lapangan.
Biasanya saya juga belajar, bagaimana cara yang paling efektif untuk bisa melakukan perbandingan tersebut. Utamanya dengan berusaha mengajarkan mereka untuk bisa berpikir secara sistematis, membayangkan dan membuat rumusan masalah dan menggunakan alur pikir dengan baik.
Ujung-ujungnya pasti saya yakinkan, bahwa bila bisa mempelajari struktur berpikir dengan baik, nanti bila tiba waktunya menyusun tugas akhir atau skripsi, paling tidak sudah ada bayangan apa nantinya yang akan diteliti dan bagaimana menyusun permasalahan sampai nantinya memberikan rekomendasi solusi berdasar atas hasil riset yang akan mereka buat.
(maha)siswa adalah guru.
Pada akhirnya, proses mengajar sebenarnya tak lebih dari proses belajar itu sendiri, belajar dari (maha)siswa, bagaimana cara mengajar yang relatif baik, lebih jauh lagi: belajar bagaimana jadi pengajar yang bisa mengajar dengan lebih baik lagi dan bisa sustain selama proses tersebut berlangsung.
Sambil sesekali mengingatkan diri sendiri, bahwa terkadang mahasiswa yang dihadapi, sebenarnya adalah guru tempat belajar yang harus dihargai.
Demikianlah, selamat berakhir pekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H