Mohon tunggu...
Rahmad Dwi Hartanto
Rahmad Dwi Hartanto Mohon Tunggu... -

Menulislah, maka kau sudah menciptakan mesin waktu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Udah Bukan Masanya

6 November 2017   05:25 Diperbarui: 6 November 2017   05:58 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum keluarga pembaca ku yang sekut, semoga kalian selalu sehat dimana pun kalian berada, berhubung di Jogja lagi musim hujan nih, kayanya ngomongin soal cinta cintaan sekut juga, nah, aku mau cerita sedikit nih tentang pengalaman cinta yang kian lama kian hilang.

Cerita ini berawal ketika aku punya seorang temen cewe, sebut saja dia Rukmini, dia temen yang udah deket banget tapi enggak aku jadiin bahan modusan, serius. Pada suatu malam dimana waktu itu aku nonton konser band indie aku ketemu sama dia, basa basi dan akhirnya keluar pertanyaan dari mulut dia.

"Bang, kamu homo ya, kok gak pernah aku liat bareng cewe sih"- Rukmini,19 tahun, suka bercanda.

Akhirnya, pertanyaan lucu itu datang juga, setelah 3 tahun aku putus dari mantan yang kita sebut saja namanya Surti, emang iya, aku gak pernah memulai suatu hubungan yang baru dengan orang lain setelah itu, kalian pasti berfikir kenapa sih aku gak memulai lagi, apa karena gak bisa move on, atau mungkin aku amnesia hingga lupa bagaimana caranya pacaran, jawabannya enggak. Jadi begini..

Diumur yang udah kepala dua ini aku udah mulai mikir, pacaran bukan lagi sesuatu yang harus banget di prioritaskan, dimana saat aku gak punya cewe aku dianggap cupu di kalangan anak anak tongkrongan, dimana saat aku gak punya cewe hidup aku bakal gak keurus, pundak aku bakal berdebu, sela sela jariku bakal panuan, jok belakang motor ku bakal ada jaring laba labanya, enggak, semua itu udah bukan masanya lagi buat aku.

Memulai dengan sesuatu yang baru adalah persoalan yang berat buat aku, memperkenalkan diri dengan orang baru, dengan siklus hubungan lirik-suka-kenalan-pdkt-jadian-putus, mau sampai kapan cuy kaya begitu terus, stop lah, siklus itu cuman buat anak anak remaja yang masih mikir pacaran cuman buat ajang seneng senengan doang, biar malam minggu berasa malam minggu bagi mereka, bagi aku sekarang, aku lebih baik memulai dengan cara berteman, pure berteman tanpa ada intrik PDKT.

Why? Karena kalau kenalan dengan intrik PDKT kita gak bakal memperkenalkan diri kita seutuhnya, kita pasti JAIM, bulshit cuy kalian menjadi diri kalian saat PDKT, kalian pasti menjadi seseorang yang PDKT-an kalian suka, bukan diri kalian seutuhnya, maka dari itu timbulah pepatah.

"Pacaran itu gak seindah masa PDKT"

Alhasil sifat asli keluar begitu udah ada hubungan yang diperjelas dengan status "Pacaran", ya, semua itu karena kita mencoba menjadi apa yang dia suka, dia suka cowo jago masak, kalian bilang kalau kalian suka bantuin nyokap masak di dapur, padahal, masak nasi aja jadi bubur, goreng telor masih kecampur sama kulitnya. Dia suka cowo jago main gitar, kalian berlagak jadi Jimi Hendrix, padahal main rebana aja kalian gak bisa nyesuaikan ketukan dengan penyanyinya. Ah, basi cuy.


Aku ngerasa, untuk saat ini mungkin kalau disuruh milih pacaran lewat cara kenalan sama cewe cantik yang ketemu di parkiran bioskop dengan temen cewe yang udah kenal 1 tahun atau lebih, aku lebih milih yang kedua, simple aja kenapa aku milih cara kedua, aku gak perlu capek capek memperkenalkan diri aku dengan cara menipu dia, dia tahu aku kaya gimana karena udah berteman lama, dan aku percaya perasaan itu timbul bukan karena dibuat buat, perasaan itu timbul karena sering bersama, ntah karena  sering sekelas bareng saat kuliah, sering ngelakuin project bareng, tidur bareng, apapun itu yang buat sering bersama deh.

Itulah penyebab kenapa aku masih aja nyaman dengan keadaan yang kaya gini, serius aku gak pernah merasa kesepian, kesepian karena gak ada cewe itu alasan terbodoh yang pernah ada, kesepian itu karena kalian aja gak ada kerjaan, keluarlah, banyak yang bisa kalian kerjakan atau kalian lakuin, ngopi bareng temen temen kek, atau ikut komunitas yang kalian suka, jangan membuat diri kalian jadi cemen hanya karena alasan itu. Malah nih ya, kalau punya pacar ngebuat diri kalian gak maju buat apa, waktu kalian di pake buat pacar aja, iya kalau pacar kalian ngedorong kalian berkembang, kalau pacar kalian posesif? Mending meninggal aja cuy, mau ngumpul sama temen bahas project dikira selingkuh, nganterin ibu kost-an kepasar dikira jadi gigolo buat tante girang, pokonya kudu nemenin dia terus kemana mana, pap where ever u are, dih amit amit dah. 

Jadi, buat kalian yang merasa malu sama temen temen kalian karena gak ada pacar udah lama banget, takut dikira homo atau lesbi, gak usah malu dan takut cuy, selagi kalian terus berkembang dan enjoy enjoy aja, nikmati aja, perduli amat sama omongan mereka, inget kata kata aku, ketika kalian sendiri, kalian lebih mengenal diri kalian seutuhnya, kalian bisa lebih dekat dengan diri kalian, kalian bisa tahu pasangan yang seperti apa yang kalian butuhin, dan perkara mencari pasangan, aku setuju sama kata kata mas Alitt, yaitu.

"Carilah pasangan yang kita butuh, bukan yang kita mau, karena kalau cari yang kita mau itu kita bisa bosan, tapi kalau yang kita butuh, kita gak bakal bisa lepas dari kebutuhan"

Itu dulu buat tulisan kali ini, makasih banyak kalian udah sempetin membaca tulisan aku, jangan lupa tulis tanggapan kalian terhadap tulisan aku di kolom comment bawah ini, maaf kalau ada salah salah kata, tulisan ini murni isi kepala aku sendiri, last but not least.

Wassalam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun